Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fungsi Repeater dalam Jaringan Komputer dan Jenis-jenisnya

Kompas.com - 28/01/2024, 14:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

5. Mengoptimalkan kinerja jaringan

Dengan memastikan bahwa sinyal yang diterima oleh perangkat memiliki kekuatan yang memadai, repeater membantu mengoptimalkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan konsistensi komunikasi dalam jaringan.

Itulah penjelasan mengenai beberapa fungsi repeater dalam jaringan komputer. Dengan mengetahui fungsinya, pengguna bakal lebih mudah untuk mengenali kenapa alat itu dibutuhkan dalam jaringan komputer.

Sementara itu, dalam penggunaannya sehari-hari, repeater terdiri dari beberapa jenis. Lantas, apa saja jenis-jenis repeater? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah jenis-jenis repeater yang umum dipakai.

Jenis-jenis repeater

Jenis repeater itu bermacam-macam. Tiap jenis repeater bisa dibedakan berdasar tipe sinyal, tipe koneksi, dan teknologinya. Misalnya, jenis repeater berdasar tipe sinyal itu ada dua, yaitu repeater analog dan repeater digital.

Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, adapun penjelasan mengenai jenis-jenis repeater yang umum dipakai adalah sebagai berikut.

1. Jenis repeater berdasar tipe sinyal

  • Repeater analog: Repeater analog hanya digunakan untuk memperkuat sinyal analog. Repeater analog menerima sinyal analog, memperkuat, dan kemudian menghasilkannya kembali sebagai output.
  • Repeater digital: Repeater digital dapat memperkuat sinyal digital dan meregenerasinya secara langsung. Repeater digital sebagian besar digunakan dalam teknologi jaringan modern di mana sinyal digital digunakan.

2. Jenis repeater berdasar tipe koneksi

  • Repeater kabel: Jenis repeater ini menerima sinyal dan menghasilkannya kembali melalui koneksi kabel. Repeater kabel biasa digunakan dalam jaringan Local Network Areal (LAN) yang berbasis kabel.
  • Repeater wireless: Jenis repeater ini menerima sinyal dari pemancar utama dan menghasilkannya kembali melalui koneksi nirkabel. Repeater wireless biasa digunakan untuk memperluas jaringan koneksi WiFi dalam sebuah area.

3. Jenis repeater berdasar teknologi

  • Repeater microwave: Repeater microwave merupakan repeater yang terpasang di antara stasiun transmitter dan stasiun receiver. Repeater gelombang mikro ini umum dipakai pada stasiun pemancar berdaya tinggi dan stasiun penerima yang sensitif.
  • Repeater optik: Repeater optik merupakan jenis repeater biasa digunakan untuk memperkuat sinyal dalam sistem komunikasi serat optik. Repeater optik dapat memperkuat dan mengubah bentuk operasi sinyal dari jaringan serat optik, sebelum ditransmisikan.
  • Repeater radio: Jenis repeater ini dapat mentransmisikan semua data yang diterima menjadi sinyal radio. Repeater radio memiliki dua port berbeda, yaitu penerima dan pemancar sinyal radio. Pemancar digunakan untuk mentransmisikan kembali sinyal yang diterima dan penerima mengumpulkan semua data yang masuk dalam bentuk sinyal.
  • Repeater telepon: Repeater telepon adalah jenis repeater yang berfungsi untuk memperkuat sinyal telepon, sehingga pengguna bisa berkomunikasi dengan lebih baik. Repeater telepon umum dipakai untuk memudahkan komunikasi di dalam kapal selam.

Itulah beberapa jenis repeater yang umum digunakan. Dari jenis yang bermacam-macam itu, repeater pada dasarnya punya cara kerja yang mendasar. Lantas, bagaimana cara kerja repeater dalam memperkuat dan memperluas sinyal dalam jaringan?

Baca juga: 8 Jenis Perangkat Lunak Jaringan Komputer, serta Pengertian dan Contohnya

Cara kerja repeater

Cara kerja repeater pada dasarnya memiliki tahap utama yang meliputi menerima, memperkuat, dan menghasilkan kembali sinyal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara kerja repeater:

  • Awalnya, sinyal dikirimkan oleh sistem yang jadi sumber utama. Sistem sumber ini dapat berupa ponsel, laptop, router, radio, lainnya.
  • Sinyal yang ditransmisikan dari sistem sumber itu bergerak di udara jika melalui jaringan nirkabel atau merambat di kabel jika melalui jaringan kabel. Ketika sinyal menjauh dari sumber, kekuatannya menjadi lemah.
  • Sinyal yang ditransmisikan itu kemudian ditangkap atau diterima oleh repeater. Sinyal yang diterima itu sejatinya bukanlah sinyal yang sebenarnya dikirim oleh sistem sumber, melainkan sinyal lemah.
  • Dalam repeater, sinyal yang lemah dan tengah melewatinya itu kemudian diregenerasi atau diperkuat.
  • Setelah diperkuat, sinyal bakal ditransmisikan kembali oleh repeater ke tujuannya.
  • Dengan adanya proses penguatan sinyal itu tadi, sinyal dari repeater dapat merambat lebih jauh tanpa kehilangan kekuatannya.

Dari tahap-tahap itu, secara sederhana, repeater bekerja untuk memperluas jaringan tanpa kehilangan kualitas sinyal. Oleh karena itu, repeater sering dipakai pada jaringan WiFi atau ethernet untuk memperluas jangkauan jaringan dengan sinyal yang kuat.

Itulah penjelasan seputar cara kerja repeater. Perlu diketahui, repeater memang dapat membantu memperluas jangkauan jaringan. Kelebihan ini dapat memudahkan pengguna untuk tetap bisa berkomunikasi dalam jaringan meski banyak penghalang.

Akan tetapi, repeater sejatinya juga memiliki kekurangan. Untuk menambah wawasan, pengguna kiranya juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan repeater. Lantas, apa kelebihan dan kekurangan repeater dalam jaringan komputer?

Kelebihan dan kekurangan repeater

Seperti yang disebutkan di atas, kelebihan repeater yang utama adalah memperluas jangkauan jaringan. Sementara itu, salah satu kekurangannya adalah jumlah penggunaan repeater dalam satu jaringan itu terbatas.

Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan repeater dalam jaringan komputer yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

Kelebihan

  • Repeater dapat meningkatkan kekuatan sinyal.
  • Repeater mampu memperluas jaringan tanpa kehilangan sinyal.
  • Repeater merupakan perangkat yang murah dan mudah digunakan.
  • Repeater menyediakan kinerja jaringan yang lebih baik.
  • Repeater ini mampu mentransmisikan ulang data dengan jangkauan yang lebih luas.
  • Repeater mampu mengatasi beberapa hambatan saat transmisi data.

Kekurangan

  • Repeater tidak memiliki fitur yang dapat membagi lalu lintas jaringan. Dengan demikian, repeater tidak dapat mengatur atau membatasi lalu lintas jaringan.
  • Lantaran tidak dapat membagi lalu lintas jaringan, repeater tidak dapat membuat lalu lintas terpisah dari satu koneksi ke koneksi lainnya.
  • Penggunaan repeater dalam jaringan memiliki jumlah yang terbatas. Jika jumlah repeater yang digunakan lebih banyak dari yang ditentukan, hal ini dapat menyebabkan tabrakan lalu lintas dan meningkatkan gangguan.
  • Repeater tidak bisa menghubungkan arsitektur jaringan yang berbeda.

Itulah kelebihan dan kekurangan repeater. Perlu diketahui, dalam jaringan komputer, perangkat repeater kerap disamakan dengan router. Padahal, dua perangkat tersebut sejatinya berbeda. Lantas, apa perbedaan router dan repeater?

Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai perbedaan router dan repeater yang perlu diketahui.

Perbedaan router dan repeater

Salah satu perbedaan router dan repeater adalah terletak pada kemampuan dan fungsinya. Router memiliki kemampuan untuk mengelola dan menghubungkan jaringan dengan perangkat. Sementara itu, repeater untuk memperluas jangkauan sinyal

Selain itu, masih terdapat beberapa perbedaan router dan repeater yang lain. Adapun beberapa perbedaan router dan repeater yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

Router

  • Alat untuk mengelola dan menghubungkan dua jaringan atau lebih.
  • Router bisa bekerja sendiri tanpa repeater.
  • Router berjalan pada lapisan jaringan dalam arsitektur jaringan, yang dapat membagikan alamat IP kepada perangkat dalam jaringan lokal dan meneruskan paket data antara jaringan lokal dan internet.
  • Router memungkinkan pengguna untuk mengonfigurasi dan mengelola pengaturan jaringan.
  • Router menyediakan fitur keamanan seperti firewall, enkripsi, dan pengelolaan akses.

Repeater

  • Alat untuk menguatkan dan memperluas jangkauan jaringan.
  • Untuk bekerja, repeater harus tersambung dulu dengan sistem sumber seperti router.
  • Repeater beroperasi pada lapisan fisik dalam arsitektur jaringan, sehingga tidak dapat membagikan alamat IP atau menyediakan fitur keamanan seperti router. Fungsinya hanya terbatas pada penguatan dan transmisi sinyal.
  • Router tidak memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengonfigurasi dan mengelola jaringan.
  • Tidak menyediakan fitur keamanan seperti router.

Baca juga: 6 Jenis Topologi Jaringan Komputer serta Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com