"Saya rasa yang terpenting saat ini adalah komunikasi kami di dunia nyata, dan hal ini berjalan dan terjalin sangat baik," tambah Karina.
Karina mengatakan bahwa ketika ia berbicara dengan "robot" yang ia anggap sebagai Zhadan di Tinder sewaktu pacaran, chatbot tersebut tidak bersikap aneh dan berlaku layaknya seperti seorang manusia.
Beberapa hal yang difokuskan ChatGPT kala itu, menurut Karina, adalah hal-hal yang disukai oleh pasangan, harapan ke depan, filosofi kehidupan masing-masing ketika menjalin suatu hubungan, dan lain sebagainya.
Karina pun menganggap hal ini biasa-biasa saja, hingga ia menjalin hubungan lebih serius dan akhirnya bertunangan dan hidup "satu atap" dengan Zhadan.
Saat ini, Karina bersyukur ia dipertemukan dengan Zhadan dengan bantuan ChatGPT, dan jika tidak ada chatbot tersebut, mungkin ia tak akan bertemu dengan Zhadan.
Ke depannya, Karina mengatakan akan terus memakai ChatGPT di dalam hidupnya, salah satunya adalah merencanakan pesta pernikahannya dengan Zhadan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Senin (19/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.