Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Metaverse Masih Bikin Rugi Induk Facebook

Kompas.com - 27/10/2023, 07:00 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Induk Facebook, Meta masih bersikukuh mengembangkan dunia virtual yang disebut sebagai metaverse. Padahal, proyek di bawah unit bisnis Reality Labs itu membuat perusahaan rugi terus-menerus.

Laporan pendapatan Meta terbaru yaitu untuk kuartal III-2023 menunjukkan bahwa Reality Labs mencatat kerugian operasional sebesar 3,74 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 59,6 triliun.

Pendapatan Reality Labs untuk kuartal itu juga anjlok 26 persen dari 285 juta dollar AS (Rp 4,5 triliun) pada tahun lalu, menjadi 210 juta dollar AS (Rp 3,3 triliun).

Menurut kepala keuangan Meta, Susan Li, anjloknya pendapatan divisi tersebut disebabkan oleh menurunnya penjualan headset Meta Quest 2 saat perusahaan bersiap meluncurkan Quest 3.

Baca juga: Senat AS Kirim Surat ke Zuckerberg, Minta Tak Rayu Remaja Masuk Metaverse

Meta juga menyatakan bahwa Reality Labs masih akan merugi ke depannya, karena investasi perusahaan yang difokuskan untuk mengembangkan ekosistem metaverse.

"Kami memperkirakan kerugian operasional Reality Labs akan terus meningkat karena upaya pengembangan produk dalam augmented reality/virtual reality dan investasi untuk lebih meningkatkan skala ekosistem kami," kata Meta dalam laporan pendapatannya, dikutip dari Venture Beat, Kamis (26/10/2023).

Terlepas dari meruginya proyek metaverse, CEO Meta Mark Zuckerberg berkata bahwa kinerja perusahaan pada kuartal III-2023 terbilang bagus dengan margin operasional tertinggi dalam dua tahun. Penyebabnya adalah biaya operasional Reality Labs yang lebih rendah.

Adapun secara umum pendapatan Meta pada kuartal yang berakhir September 2023 itu mencapai 34,1 miliar dollar AS (Rp 543 triliun). Angka ini naik 23 persen dibanding 27,7 miliar dollar AS (Rp 441 triliun) pada tahun lalu.

Baca juga: Pemasukan Meta Terjun Bebas gara-gara Metaverse

Laba bersih Meta juga naik 164 persen dari 4,4 miliar dollar AS (Rp 70,1 triliun) pada tahun lalu, menjadi 11,6 miliar dollar AS (Rp 184 triliun) pada kuartal III-2023.

Jumlah pengguna aktif medsos Meta tembus 250 miliar

Dalam laporan yang sama Meta juga mengumumkan jumlah pengguna aktif harian di semua platform media sosialnya termasuk WhatsApp, Instagram, Messenger, Threads tembus 3,14 miliar per bulan September. Jumlah itu naik 7 persen dibanding tahun lalu.

Ilustrasi Instagram Highlights/SorotanEmbedSocial Ilustrasi Instagram Highlights/Sorotan

Pengguna aktif bulanannya (MAU/Monthly Active Users) juga naik 6,74 persen dibanding kuartal III-2022 menjadi 250 miliar.

Secara khusus, pengguna aktif bulanan Facebook naik 3 persen menjadi 3,05 miliar. Kemudian pengguna aktif bulanan Threads juga tembus 100 juta. Padahal, media sosial ini baru dirilis Meta pada 6 Juli 2023.

“Kami sudah tiga bulan sekarang dan saya senang dengan lintasan (bisnis) yang sedang berjalan. Kami sekarang berada di titik di mana kami akan berfokus mengembangkan komunitas lebih lanjut. Dari yang bisa kami katakan, orang-orang menyukai (Threads) sejauh ini,” kata Mark Zuckerberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com