Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Bisnis Tesla, Pernah Hampir Bangkrut dan Dijual ke Google

Kompas.com - 09/02/2024, 19:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Yahoo News

KOMPAS.com - Tesla kini merupakan salah satu perusahaan mobil listrik paling populer dan bernilai di dunia.

Menurut data di situs Companies Market Cap, Tesla berada di posisi ke-11 sebagai perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di dunia, yakni senilai 589,5 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 9.000 triliun per Rabu (7/2/2024).

Sebelum sebesar sekarang dan menjadi pemain kunci di industri mobil listrik, ternyata Tesla pernah hampir dijual ke Google satu dekade silam. Hal ini diungkap Elon Musk dalam biografi dirinya yang bertajuk "Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Quest for a Fantastic Future" karya Ashlee Vance (2015).

Tesla Gigafactory di Shanghai, ChinaDok. Headlightmag.com Tesla Gigafactory di Shanghai, China
Miliarder Elon Musk diketahui memiliki minat di bidang lingkungan, terutama di bidang energi bersih. Minat itu diwujudkannya dengan mendirikan perusahaan mobil listrik, Tesla Inc tahun 2003.

Baca juga: Tesla Gugat Perusahaan Afiliasi Xiaomi, Dituding Curi Teknologi Rahasia

Setelah 10 tahun berdiri, tepatnya pada 2013, Tesla dikisahkan menghadapi krisis dan potensi kebangkrutan. Tesla mengalami masalah produksi yang signifikan, termasuk mobil yang penuh dengan bug dan penurunan penjualan yang tajam.

Perusahaan ini memperkenalkan mobil listrik Model S pada tahun 2012, sebuah kendaraan yang memiliki fitur yang setara dengan mobil mewah di pasaran tetapi dikritik karena kurangnya fungsi dasar seperti sensor parkir atau kendali jelajah dengan bantuan radar.

Masalah lain seperti gagang pintu yang tidak berfungsi dengan baik serta cacat estetika pada material, semakin merusak reputasi mobil.

Tantangan yang dihadapi Tesla diperburuk oleh kurangnya transparansi di kalangan C-level (bos-bos), sehingga Musk tidak mendapat informasi tentang parahnya situasi yang ada.

Ketika menyadari masalah yang ada, Elon Musk langsung memecat para eksekutif senior dan mempromosikan eksekutif junior. Musk juga mengarahkan staf dari berbagai departemen untuk fokus pada penjualan mobil untuk mencegah kebangkrutan.

Ketika itu, situasi keuangan Tesla mencapai titik kritis, dengan sisa uang operasional hanya dua minggu. Elon Musk pun mencari bantuan dari salah satu pendiri Google dan temannya saat itu, Larry Page.

Musk menawarkan Google untuk membeli Tesla seharga 6 miliar dollar AS, dengan tambahan 5 miliar dollar AS untuk perluasan pabrik. Jadi, totalnya mencapai 11 miliar dollar AS atau setara Rp 172,5 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp 15.683.

Tak hanya itu, Elon Musk memberikan persyaratan lain, seperti Google tidak membubarkan perusahaan serta Musk juga harus tetap jadi CEO selama delapan tahun atau hingga produksi mobil Tesla generasi ketiga.

Menurut biografi yang ditulis Ashlee Vance, Larry Page secara lisan menyetujui kesepakatan itu. Namun, kesepakatan ini akhirnya tidak terjadi. Pasalnya, ketika negosiasi dengan Google sedang berlangsung, keadaan Tesla justru mulai membaik secara drastis. Tesla dilaporkan mencetak lonjakan penjualan mobil.

Dengan dimulainya kembali produksi, ini membuat Tesla membukukan laba kuartal pertamanya sebesar 11 juta dollar AS. Perputaran keuangan ini, yang ditandai dengan kenaikan harga saham yang signifikan, memungkinkan Tesla membayar kembali pinjamannya dan menghindari kebangkrutan.

Baca juga: Tesla Borong 10.000 Kartu Grafis H100 Nvidia demi Bangun Dojo

Musk mengakhiri diskusi dengan Google, dan Tesla terus berkembang, berekspansi ke pasar di Eropa, Inggris, Australia, hingga China. Vance menulis, bahwa Musk "tidak lagi membutuhkan penyelamat".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan YouTube Premium Bisa 'Skip' Bagian Video yang Jarang Ditonton

Pelanggan YouTube Premium Bisa "Skip" Bagian Video yang Jarang Ditonton

Software
Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com