"Memodifikasi firmware DJI tidak disarankan, karena dapat menyebabkan perilaku penerbangan yang tidak stabil yang bisa membuat pengoperasian drone tidak aman. DJI tidak bertanggung jawab atas kinerja drone yang dimodifikasi dan kami sangat mengutuk pengguna yang mencoba mengubah drone mereka untuk penggunaan ilegal," tegasnya.
Pengguna yang diberi wewenang untuk terbang di area terlarang dapat membuka daftar zona ini menggunakan sistem GEO DJI atau dengan mengirimkan permintaan ke perusahaan melalui email.
DJI menambahkan bahwa ia menyediakan software development kit (SDK) yang telah disesuaikan dengan platform drone keluarannya.
Sementara Akbar juga ikut menyarankan para pengguna DJI drone di Indonesia agar tidak gegabah memodifikasi software pada drone miliknya karena bisa membahayakan keselamatan.
“Mari kita gunakan kemampuan drone ini untuk membuat peluang-peluang yang baik demi kemaslahatan bangsa dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di dunia. Jangan membahayakan orang lain," tegasnya.
Baca: DJI Rilis Spark, Drone Mungil Seharga Rp 6,6 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.