Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2020, 09:29 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vendor perakit ponsel asal Taiwan, Pegatron, memborong 10 persen saham perusahaan manufaktur asal Batam, PT Sat Nusapersada tbk (Satnusa).

Transaksi pembelian 10 persen saham tersebut rampung pada Jumat, (3/4/2020) lalu. Ada sebanyak 531,43 juta lembar saham yang dibeli Pegatron dari bursa, dengan harga Rp 236 per lembar saham. Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 125,4 miliar.

Baca juga: Chip iPhone Akan Dirakit di Indonesia

"Satnusa merupakan strategic partner Pegatron di Asia Pasifik. Itu artinya, kerja sama Pegatron dan Satnusa yang sudah berjalan selama ini akan semakin baik," ungkap Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk., Abidin, lewat keterangannya pada KompasTekno, Selasa (14/4/2020).

Abidin juga mengatakan bahwa pembelian saham tersebut dilakukan melalui Asus Investment co.ltd yang merupakan anak perusahaan dari Pegatron Corporation.

Pegatron dikenal sebagai salah satu perakit produk-produk Apple. Sementara, Satnusa lewat 15 pabriknya di Batam memproduksi perangkat elektronik merek Xiaomi, Huawei, Asus, Sony, hingga Epson.

Baca juga: Pabrik Apple Dituding Mengeksploitasi Buruh untuk Produksi iPhone

Susunan pemegang saham PT Sat Nusapersada Tbk. setelah transaksi tersebut rampung adalah Abidin 66,47 persen, Inditeck Technology Hong Kong Limited 10 persen, Asus Investment co.ltd (Pegatron) 10 persen, Bidin Yusuf 3,53 persen dan masyarakat 10 persen.

Ini bukan pertama kalinya Pegatron dan Satnusa menjalin hubungan bisnis. Kedua perusahaan sudah mulai menjalin kerja sama sejak akhir 2018 lalu. Kala itu, tersiar kabar bahwa Pegatron memilih Indonesia sebagai negara untuk mengalihkan produksi sejumlah produknya.

Peralihan produksi tersebut dilatarbelakangi perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang membuat produk China terkena tarif impor tambahan jika dipasarkan di AS.

Baca juga: Imbas Blacklist, Pabrik Hardware Google Hengkang dari China

Pegatron menggandeng Satnusa untuk merakit produk-produk non-Apple dalam kurun waktu beberapa bulan.

Pada tahun 2018 lalu, Satnusa juga menjual sebanyak 10 persen saham hasil buyback kepada Inditeck Technology Hong Kong Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Huaqin Telecom Technology Co. Ltd.

Huaqin sendiri merupakan Original Design Manufacture (ODM) smartphone dan laptop terbesar di China.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com