KOMPAS.com - Calon pewaris takhta Samsung, Lee Jae-yong, terancam masuk penjara untuk kedua kalinya setelah dibebaskan pada bulan Februari 2018 lalu.
Jaksa penuntut umum Korea Selatan kembali mengajukan perintah penahanan atas Jae Y -nama beken Lee Jae young-- dan dua mantan eksekutif Samsung Group.
Penangkapan Jae Y dilakukan setelah investigasi lebih lanjut atas kejahatan finansial dalam merger perusahaan besar yang sempat ramai tahun 2015 lalu.
Merger yang dimaksud adalah penyatuan perusahaan Samsung C&T dan perusahaan pengembang real estate, Cheil Industries, di mana kepemilikan saham Jae Y diketahui cukup besar di sana.
Bulan Mei lalu, jaksa penutut umum sempat mengajukan beberapa pertanyaan pada Jae Y terkait merger tersebut.
Merger tersebut menuai kritik karena dinilai melanggar aturan Jasa Keuangan Investasi dan Pasar Modal.
Baca juga: Kalahkan CEO Apple, Berapa Gaji Bos Samsung?
Mereka diduga telah mengamankan sejumlah dokumen dengan pengawasan super ketat yang dilaporkan langsung kepada Jae Y. Ia juga dituduh melakukan penipuan akuntansi di anak perusahaan, Samsung Biologic.
Dilaporkan Korea Herald, jaksa penuntut mencurigai Samsung Biologic juga telah melanggar aturan akuntansi untuk menggelembungkan pendapatannya.
Hal tersebut dilakukan agar kemungkinan berhasilnya proses merger bisa tinggi untuk mengambil alih Cheil Industries, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Jumat (5/6/2020).
Samsung C&T diketahui merupakan pemegang saham terbesar Samsung Biologic dengan ankga 43,44 persen. Jae Y sendiri menjabat sebagai vice chairman Samsung Group sejak tahun 2012.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.