Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2020, 19:24 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vivo, sekitar 70 persen hasil foto yang buruk disebabkan oleh guncangan ketika proses memotret. Hal tersebut lantas memotivasi Vivo untuk menghadirkan ponsel dengan fitur penstabil yang mumpuni. 

Hari ini, Kamis (16/7/2020), Vivo resmi memboyong Vivo X50 Pro ke Indonesia. Ponsel ini dibekali dengan gimbal fisik yang menopang sensor kamera utama Sony IMX598 beresolusi 48 MP (f/1.6).

Dengan adanya gimbal ini, X50 Pro diklaim mampu menghasilkan video yang minim guncangan meski tanpa aksesori gimbal tambahan. Ponsel ini juga diklaim dapat dipakai untuk menjepret foto malam hari yang lebih ciamik.

Meski demikian, jauh sebelum teknologi tersebut matang, Vivo mengaku menemukan kesulitan dalam menyematkan teknologi kamera gimbal di perangkat teranyar dari seri X ini.

Baca juga: Vivo X50 dan X50 Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harganya

Menurut Product Manager Vivo, Hadie Mandala, kesulitan yang dialami berkaitan dengan dimensi ketebalan smartphone dan ukuran gimbal.

"Dalam proses pengembangan tahap pertama X50 Pro, teknologi gimbal yang kami ciptakan masih belum sempurna. Sebab, ketebalan ponsel tersebut mencapai 9,5 mm, dan penonjolan kameranya mencapai 11 mm," ujar Hadie di atas panggung peluncuran Vivo X50 series yang digelar secara online, Kamis (16/7/2020).

Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala, menjelaskan penyesuaian ukuran kamera gimbal Vivo X50 Pro.KOMPAS.com/Bill Clinten Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala, menjelaskan penyesuaian ukuran kamera gimbal Vivo X50 Pro.
Kendala tersebut, lanjut Hadie, akhirnya bisa terselesaikan dengan sedikit penyesuaian di ukuran gimbal kamera, sehingga bisa dimuat sedemikian rupa di dalam ponsel.

"Setelah melalui proses pengembangan riset yang cukup panjang, kami berhasil menyempurkanannya dan menciptakan ukuran (gimbal) 40 persen lebih kecil, 1 mm lebih tipis, dan dapat diposisikan 0,13 mm dari layar," kata Hadie.

Beda gimbal dengan OIS?

Sistem kerja kamera gimbal sendiri, menurut Hadie, sejatinya berbeda dengan kamera yang dibekali dengan kamera yang memiliki fitur Optical Image Stabilization (OIS), meski keduanya merupakan penstabil gambar hardware. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Perbedaan kamera OIS (kiri) dan kamera gimbal (kanan). Bisa dilihat, lensa kamera yang dibekali OIS bakal terpaku di satu tempat, sementara lensa kamera gimbal bakal mengikuti pergerakan lensa.KOMPAS.com/Bill Clinten Perbedaan kamera OIS (kiri) dan kamera gimbal (kanan). Bisa dilihat, lensa kamera yang dibekali OIS bakal terpaku di satu tempat, sementara lensa kamera gimbal bakal mengikuti pergerakan lensa.
Pada sistem kamera gimbal (gambar sebelah kanan), lensa tampak bisa bergerak mengikuti sumbu optik, memungkinkan kamera tetap stabil dan tidak goyang meski ponsel dibawa berlari.

Pergerakan kamera yang ditopang dengan gimbal ini dijuluki Vivo sebagai "The Big Eye Camera" karena dinilai memiliki gerakan yang fleksibel seperti sebuah bola mata.

Sebaliknya, lensa kamera yang dibekali dengan OIS, seperti terlihat pada gambar di sebelah kiri di atas, bersifat statis.

Artinya, jika sumbu optik bergerak, lensa akan tetap di tempat yang sama, sehingga tak mampu memberikan efek peredaman guncangan yang signifikan dibanding gimbal.

Baca juga: Vivo Pakai Gelar Flagship untuk Vivo X50 Series di Indonesia

Lantas, apa bedanya kamera gimbal dengan kamera yang dibekali fitur penstabil lainnya bernama Electronic Image Stabilization (EIS)?

"Perbedaannya terletak di sisi kejernihan gambar. Fitur EIS bisa menghilangkan sekitar 40 persen piksel, menghasilkan gambar yang tidak begitu jelas," jelas Hadie.

"Dengan stabilisasi gimbal, kami mempertahankan setiap pixel yang ada dalam setiap frame, sehingga gambar atau video yang dihasilkan bisa sangat jernih," pungkas Hadie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com