KOMPAS.com - Perintah langsung (executive order) yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kepada TikTok (ByteDance) dan WeChat (Tencent) pekan lalu bisa beradampak pada beragam hal.
Salah satunya adalah pencabutan kedua aplikasi tersebut dari toko aplikasi resmi, termasuk dari App Store besutan Apple. Apabila perintah ini terwujud, maka penjualan iPhone, baik secara global maupun China, diprediksi bakal tergerus.
Setidaknya begitu menurut seorang analis kenamaan yang biasa memprediksi kabar industri seputar Apple, Ming-Chi Kuo.
Baca juga: Trump Beri Waktu 45 Hari bagi TikTok dan WeChat Serahkan Bisnis ke AS
Prediksi ini sendiri didasari oleh aplikasi WeChat yang diklaim telah memiliki pengguna aktif bulanan (monthly active users) sekitar 1,2 miliar orang.
Di negara asalnya, aplikasi tersebut bahkan terbilang cukup penting, lantaran digunakan untuk berkomunikasi, mencari informasi berita, hingga pembayaran digital.
"Karena WeChat aplikasi penting bagi para pengguna asal China, kami percaya bahwa perintah tersebut (jika terjadi) bakal memengaruhi penjualan iPhone di pasar China," ujar Kuo sebagaimana dikutip KompasTekno dari MacRumors, Selasa (11/8/2020).
Ia tidak mengumbar berapa persen penurunan penjualan iPhone yang bakal terjadi di China.
Namun, jika mengacu pada laporan keuangan Apple Juni lalu, kawasan Greater China terbilang cukup penting lantaran berkontribusi sekitar 15 persen terhadap pendapatan Apple secara global.
Hingga 30 persen
Sedangkan apabila menilik penjualan produk Apple dalam skala global, Kuo mengatakan ada dua skenario penurunan yang mungkin saja bisa terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.