Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Android Bakal Jadi Jaringan Pendeteksi Gempa Bumi

Kompas.com - 15/08/2020, 07:08 WIB
|
Editor Oik Yusuf

Ketika mendeteksi gelombang gempa bumi ini, ponsel Android akan mengirimkan informasinya ke server Google, untuk digabungkan dengan data dari ponsel lain dan diolah dengan algoritma software tadi.

Baca juga: Cerita Eks Google yang Curi Data Mobil Swakemudi Berujung Bui

Google mengklaim bahwa Android Earthquake Alerts System mampu menentukan lokasi episentrum gempa sekaligus magnitudonya.  Namun, tak semua pengguna ponsel bakal mendapat peringatan yang memadai dalam hal waktu.

Pengguna yang paling dekat dengan episentrum mungkin hanya mendapat peringatan beberapa detik sebelum gelombang gempa tiba, sementara mereka yang lokasinya lebih jauh bisa mendapat peringatan 30-45 detik sebelum kedatangan gelombang.


Google berencana menggulirkan Android Earthquake Alerts System secara bertahap.

Untuk tahap pertama, perusahaan ini menggandeng United States Geological Survey dan California Office of Emergency Services untuk mengirimkan peringatan gempa ke pengguna Android di negara bagian tersebut.

Di tahap kedua, Google akan menampilkan informasi gempa di laman pencarian Search untuk lokasi di mana pengguna berada, berdasarkan data yang dikumpulkan dari ponsel-ponsel Android.

Kemudian, kalau sudah yakin dengan akurasi sistemnya, di tahap ketiga, barulah Google akan secara aktif mengirimkan peringatan gempa ke para pengguna Android di daerah yang tidak memiliki sistem peringatan berbasis seismograf.

Baca juga: Ponsel Lipat Google Meluncur Tahun Depan?

Stogaitis menjelaskan bahwa pengguna Android nantinya bakal bisa memilih apakah akan ikut serta dalam program deteksi dan peringatan gempa atau tidak. Google juga tidak membutuhkan informasi yang presisi dari lokasi perangkat pengguna.

"Yang kami butuhkan adalah informasi dari 'seismometer mini' (accelerometer) ponsel," kata Stogaitis. "Kami tak perlu tahu apapun soal pemilik perangkat yang mengirimkan informasinya karena memang tidak diperlukan," imbuhnya.

Ke depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (15/8/2020), untuk jangka panjang, Google berniat ikut membikin API  dari sistem deteksi gempanya sehingga bisa turut dimanfaatkan oleh pihak lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber The Verge


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com