Di tahap kedua, Google akan menampilkan informasi gempa di laman pencarian Search untuk lokasi di mana pengguna berada, berdasarkan data yang dikumpulkan dari ponsel-ponsel Android.
Kemudian, kalau sudah yakin dengan akurasi sistemnya, di tahap ketiga, barulah Google akan secara aktif mengirimkan peringatan gempa ke para pengguna Android di daerah yang tidak memiliki sistem peringatan berbasis seismograf.
Baca juga: Ponsel Lipat Google Meluncur Tahun Depan?
Stogaitis menjelaskan bahwa pengguna Android nantinya bakal bisa memilih apakah akan ikut serta dalam program deteksi dan peringatan gempa atau tidak. Google juga tidak membutuhkan informasi yang presisi dari lokasi perangkat pengguna.
"Yang kami butuhkan adalah informasi dari 'seismometer mini' (accelerometer) ponsel," kata Stogaitis. "Kami tak perlu tahu apapun soal pemilik perangkat yang mengirimkan informasinya karena memang tidak diperlukan," imbuhnya.
Ke depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (15/8/2020), untuk jangka panjang, Google berniat ikut membikin API dari sistem deteksi gempanya sehingga bisa turut dimanfaatkan oleh pihak lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.