"Leading diri kita, misalnya berpikir jika medsos itu hanya bahan untuk mencari informasi, di luar itu kita juga harus ada kontrol diri yang lebih," ujar Aulia.
Baca juga: Film Dokumenter The Social Dilemma di Netflix Gambarkan Seramnya Media Sosial
Tujuan yang kedua, yaitu memikirkan apa alasan utama lain. Apakah media sosial dijadikan untuk mencari tahu hal-hal lain atau hanya untuk menghibur diri kita.
"Kita juga harus memimpin diri sendiri untuk menahan niat tidak 'kepo' pada orang lain," imbuh Aulia.
Memberi batasan waktu akses media sosial
Durasi yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial terkadang membuat seseorang juga lupa dengan apa yang ada di sekitarnya.
Hal ini bisa menyebabkan masalah dengan keluarga, pekerjaan, dan parahnya lagi bisa membuat seseorang merasa kecanduan berlebih.
Aulia mengingatkan, pentingnya melakukan pembatasan waktu akses media sosial. Menurut Aulia, setiap orang memiliki batasan maksimal masing-masing.
"Misalnya main medsos tiga kali sehari, nah coba diganti jadi dua hari sekali," kata Aulia.
Hal lainnya yang bisa dilakukan yaitu menentukan kapan waktu untuk berhenti menggunakan smartphone.
Periode ini berbeda antara satu orang dan lainnya, entah itu pagi hari, saat istirahat siang, atau menjelang waktu tidur.
Baca juga: Hampir Setengah Penduduk Bumi Sudah Melek Media Sosial
Cari aktivitas lain untuk melupakan media sosial
Aulia menjelaskan, untuk benar-benar lepas dari media sosial memang tidak bisa secara langsung.
Cara efektif yang bisa dilakukan yaitu salah satunya memiliki aktivitas lain yang seolah membuat diri kita lupa dengan keberadaan media sosial.
Misalnya seperti aktivitas di luar ruangan, entah itu olahraga atau hobi lainnya yang mulai bisa kita lakukan secara rutin.
"Hobi bisa bikin orang jadi addict. Misalnya olahraga, atau kegiatan di luar ruangan. Harus perlahan di tahapan ini. Awalnya dari niat dulu kemudian diatur durasinya," ujar Aulia.