Kedua, Gates juga meramalkan bahwa nantinya perangkat akan memiliki iklan pintar. Iklan ini dapat mengetahui tren belanja pengguna dan akan menampilkan iklan sesuai dengan preferensi pengguna.
Konsep iklan pintar ini sekarang dianut oleh berbagai jejaring sosial. Bahkan ada kepercayaan yang diyakini secara luas bahwa penyedia jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram diam-diam menguping percakapan penggunanya supaya bisa menyodorkan iklan yang sesuai.
Ketiga, Gates memperkirakan di masa mendatang orang-orang bisa mencari kerja secara online. "Orang yang mencari pekerjaan akan dapat menemukan peluang kerja secara online dengan menyatakan minat, kebutuhan, dan keterampilan khusus mereka," katanya.
Tak berselang lama setelah itu, tepatnya pada 2003, platform jejaring sosial profesional LinkedIn diluncurkan. LinkedIn memungkinkan penggunanya untuk membangun profil profesional dan mencari berbagai lowongan pekerjaan.
Di tahun yang sama, Bos Amazon yang dikenal berkepala plontos itu juga meramalkan bahwa sebagian besar barang yang dibeli di toko akan dapat dibeli secara online di masa mendatang.
"Sebagian besar barang yang dibeli di toko - bahan pokok makanan, produk kertas, perlengkapan pembersih, dan sejenisnya - Anda akan memesan secara daring," prediksi Bezos.
Baca juga: Layanan Cloud Amazon Bisa Kenali Identitas Orang lewat Suara
Kata-katanya bukan omong kosong belaka. Terbukti, Amazon yang tadinya hanya sekadar toko buku online sudah berubah menjadi raksasa e-commerce global yang menawarkan aneka macam produk, didukung sistem pengiriman canggih, dan membuat gadget sendiri pula.
Hal lain yang kemuculannya diramal oleh Bezos adalah smarthome atau rumah pintar. Bezos sudah bisa membayangkan bahwa rumah nantinya akan berisi beragam alat yang terhubung ke internet untuk otomatisasi fungsi dan banyak hal lain.
Salah satu produk "pintar" yang ikut dibuat oleh Amazon adalah smart speaker. Tahun 2014, perusahaan itu meluncurkan speaker yang bisa terhubung ke internet dan mengendalikan berbagai perangkat di rumah.