Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jack Ma Bakal Dinasionalisasi China, Apa Artinya?

Kompas.com - 18/01/2021, 09:10 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sebagian besar pengguna berpendapat bahwa pemerintah China bakal melakukan pembelian (buyout) terhadap Alibaba, sehingga para pemegang saham kemungkinan bakal mendapatkan ganti rugi. Namun, angka buyout tersebut diprediksi tidak akan bernilai besar.

"Pemerintah China (mungkin) bakal melayangkan penawaran tender kepada perusahaan sebagaimana mestinya. Perusahaan tersebut (Alibaba) kemudian bakal menyetujuinya dan seluruh pemegang saham akan mendapatkan porsi," ujar seorang anggota Reddit.

Kendati demikian, ada sejumlah anggota komunitas yang berpendapat bahwa nasionalisasi Alibaba ini tidak akan terjadi. Sebab, apabila benar, maka hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pergerakan pasar dan harga saham perusahaan yang berasal dari China.

"Nasionalisasi Alibaba akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap harga saham perusahaan asal China dan investor asing," imbuh akun Memjong.

Sebelum ada rumor nasionalisasi Alibaba, pemerintah China sendiri tampaknya belakangan gencar menasionalisasikan puluhan perusahaan.

Bahkan, menurut laporan NikkeiAsia, ada kurang lebih 44 perusahaan yang diambil alih oleh China pada tahun 2019. Seluruh perusahaan ini, jika diakumulasikan, disebut bernilai sekitar 36 miliar dolar AS atau sekitar Rp 505 triliun.

Sebagian besar perusahaan yang dinasionalisasikan ini bergerak di berbagai bidang strategis, seperti sistem surveillance, teknologi, hingga sistem informasi.

Baca juga: Dua Perusahaan Milik Jack Ma Dikabarkan Akan Dinasionalisasi oleh China

Punya tapi tidak memiliki

Terlepas dari nasionalisasi, penting untuk diketahui bahwa ada satu set aturan tentang operasi bisnis perusahaan China di luar kawasan (offshore).

Aturan ini biasa disebut variable interest entity (VIE) dan sejatinya mencegah investor asing untuk mendapatkan porsi kepemilikan perusahaan domestik.

Sehingga, apabila seseorang yang tinggal di luar China membeli saham Alibaba, mereka sebenarnya tidak memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut, setidaknya begitu menurut laporan dari Marketwatch.

Alih-alih mendapatkan sebagian porsi kepemilikan Alibaba, para pembeli saham asing ini justru bakal membeli sebagian porsi kepemilikan dari suatu entitas perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Cayman, suatu negara koloni Inggris di Laut Karibia.

Perusahaan ini tercatat memiliki suatu kontrak resmi dengan Alibaba, di mana mereka berhak untuk mendapatkan sebagian pendapatan yang diraup oleh perusahaan rintisan Jack Ma tersebut.

Nantinya, keuntungan perusahaan offshore tersebut akan dibagi rata kepada para pemegang saham, berdasarkan nilai kepemilikannya.

Kendati demikian, belum bisa dipastikan apakah Alibaba dan Ant Group bakal diambil alih oleh China atau tidak, begitu juga nasib para pemegang saham, apabila nasionalisasi terjadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com