KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari segala aktivitas yang dilakukan di berbagai bidang seperti pendidikan, perkantoran, tempat ibadah, sarana rekreasi atau hiburan, dan lain sebagainya.
Kini, masa adaptasi kebiasaan baru mulai diimplementasikan. Protokol kesehatan yang berlaku juga menjadi pedoman masyarakat khususnya bagi mereka yang menjalani rutinitas di luar ruangan.
Meski begitu, menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Google berjudul "Covid-19 Community Mobility Report", sebagian besar orang Indonesia masih memilih untuk tetap berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Dalam hasil riset tersebut, Google juga menyajikan data tingkat kerumunan di sejumlah wilayah di Indonesia, lengkap dengan rincian persentase di wilayah tersebut.
Riset ini dilakukan pada awal 2021, tepatnya 10 Januari hingga 21 Februari lalu.
Baca juga: 2020, Orang Lebih Banyak Cari Info Virus Corona daripada Cuaca di Google
Tingkat kerumunan ini dibagi menjadi enam kategori, yakni tempat umum dan rekreasi, pusat grosir dan apotek, taman bermain dan sejenisnya, stasiun dan terminal, kawasan bisnis, serta pemukiman.
Berikutnya, dari segi mobilitas belanja masyarakat, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun belanja obat-obatan dan kebutuhan medis, terpantau mengalami penurunan sebanyak 5 persen dari kondisi normal.
Kunjungan masyarakat ke sejumlah tempat terbuka yang bersifat umum juga mengalami penurunan. Menurut hasil riset Google, angka penurunannya mencapai 23 persen.
Mobilitas masyarakat di tempat kerja juga dilaporkan mengalami penurunan, namun, tidak begitu signifikan. Penurunan itu hanya berkisar 15 persen dari kondisi biasanya.
Baca juga: Ini yang Dicari Netizen Indonesia di Google Selama Pandemi
Sejalan dengan berkurunganya mobilitas di luar ruman, tingkat kerumunan di wilayah pemukiman meningkat hingga 5 persen. Artinya, masyarakat memang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah dibandingkan harus bepergian.
Secara garis besar, tingkat kerumunan di wilayah pemukiman di 34 provinsi Indonesia, 19 di antaranya mengalami peningkatan alias lebih ramai dibandingkan hari biasa (baseline). Kisaran peningkatan yang dicatat berkisar di angka 2 hingga 8 persen.
Di wilayah DKI Jakarta sendiri, Google mengklaim area pemukiman lebih ramai 7 persen dibanding hari normal. Sebaliknya, kategori tempat keramaian lain menunjukkan tren penurunan, seperti stasiun atau terminal yang lebih sepi 38 persen dibanding hari biasa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.