KOMPAS.com - Selain pengiriman (shipment) smartphone, lembaga riset Counterpoint juga merilis daftar perusahaan teratas di beberapa segmen lainnya, termasuk chipset atau System-on-Chip (SoC).
Dalam laporan pangsa pasar chipset terbarunya untuk kuartal-II 2021, disebutkan bahwa pabrik semikonduktor Mediatek berhasil mengalahkan produsen chip kompetitor sejati mereka, Qualcomm.
Pada periode April-Juni 2021, Mediatek dilaporkan memiliki pangsa pasar SoC sebanyak 43 persen. Pangsa pasar ini menjadi yang terbesar yang pernah diraih Mediatek selama ini.
Sementara Qualcomm hanya memperoleh pangsa pasar 24 persen, hampir separuh dari Mediatek.
Baca juga: MediaTek Kembali Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Dunia
Pangsa pasar Mediatek pada kuartal II tahun ini terbilang naik drastis, karena di kuartal yang sama tahun lalu, pangsa pasar Mediatek baru 26 persen.
Sedangkan Qualcomm pada tahun lalu masih sedikit lebih unggul dibanding Mediatek, dengan raihan pangsa pasar 28 persen.
Research Director Counterpoint Research, Dale Gai mengatakan peningkatan ini disebabkan karena gencarnya Mediatek meluncurkan chipset 5G untuk ponsel segmen menengah ke bawah.
Selain itu, masalah pasokan pada paruh pertama 2021 yang dialami Qualcomm, seperti kendala komponen RFIC (radio-frequency integrated circuit), power management IC (PMIC), dan hambatan produksi dari TSMC, disebut tidak begitu mengganggu bisnis Mediatek.
Baca juga: Chip Qualcomm Akan Diproduksi oleh Intel
"Selain itu, pengiriman SoC 4G semakin membantu MediaTek memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar chipset,” imbuh Dale, dikutip KompasTekno dari CounterpointResearch, Kamis (9/9/2021).
Di bawah Mediatek dan Qualcomm, urutan empat produsen chipset berikutnya adalah Apple (14 persen), Unisoc (9 persen), Samsung (7 persen), dan HiSilicon (3 persen).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.