KOMPAS.com — Hari Minggu, tanggal 11 September 2001, atau hari ini 20 tahun yang lalu, dua pesawat Boeing 767 milik maskapai American Airlines dan United Airlines ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, AS, oleh para pembajak.
The New York Times mengungkap rekaman suara yang dirilis oleh investigator, menggambarkan detik demi detik kejadian yang oleh dunia kini disebut dengan peristiwa 11 September atau nine-eleven (9/11).
Dari beberapa rekaman suara tersebut, terdapat rekaman percakapan radio antara petugas pengontrol udara atau air traffic controller (ATC) Boston dan pesawat American 11 yang hilang dari radar.
Baca juga: Menyoal Durian di Kecelakaan Pesawat Mandala di Medan 16 Tahun Lalu
Pada pukul 08.34 pagi, menara pengawas Boston memerintahkan American 11 yang menerbangi rute Boston-Los Angeles untuk naik ke ketinggian 35.000 kaki.
"American 11, climb maintain level three five zero..."
Namun, tidak ada jawaban dari American 11. ATC berusaha untuk terus melakukan hubungan radio, tetapi American 11 sama sekali tidak merespons.
Pada pukul 08.19, sekitar 30 menit sebelum pesawat yang dibajak ditabrakkan, pramugari American 11 bernama Betty Ong menelepon pusat reservasi maskapai dengan Airfone yang tersedia di pesawat.
Betty yang berbicara dengan agen reservasi, Nydia Gonzales mengatakan bahwa pilot dan kopilot di dalam kokpit tidak bisa dihubungi, ada dua awak kabin di kelas bisnis yang ditusuk, satu dalam kondisi kritis, dan satu lagi sudah tidak bernyawa.
Nydia kemudian menyampaikan informasi yang diterimanya kepada pusat kendali krisis American Airlines.
Petugas krisis American Airlines kemudian melakukan pelacakan dan profiling pesawat yang dibajak tersebut. Diketahui, radar transponder pesawat ternyata dimatikan oleh para pembajak.
Baca juga: Kilas Balik, Kontroversi, dan Pelajaran dari Tragedi 9/11
Dengan transponder yang mati, petugas di darat tidak bisa melihat data ketinggian dan kecepatan pesawat, tetapi mereka sadar bahwa pesawat sedang menurunkan ketinggian.
Berikut adalah percakapan pramugari Betty Ong dengan petugas penanganan krisis maskapai American Airlines:
"Saya pramugari nomor 3 di belakang, kokpit tidak menjawab, seseorang telah ditusuk di kelas bisnis, sepertinya kami sedang dibajak," kata Betty.
"Anda berada di penerbangan yang mana," tanya petugas American Airlines.
Betty menjawab, "Penerbangan 11."
"Bisa dijelaskan siapa yang ada di kelas bisnis?" tanya petugas American Airlines kembali.
"Saya duduk di belakang, sebentar ada yang baru dari kelas bisnis. (Betty bertanya ke rekannya), ada yang tahu siapa menusuk siapa?"
"Aku tidak tahu, tapi Karen dan Bobby (purser dan pramugara) telah ditusuk," ujar suara lain di belakang.
Kemudian, Betty berkata kepada petugas American Airlines, "(Awak kabin) nomor 1 kami, purser kami ditusuk, tidak tahu siapa yang menusuk, kami tidak berani ke depan. Awak kabin nomor 5 juga ditusuk. Kami tidak bisa masuk ke kokpit."
Baca juga: Ini Bukti Malaysia Airlines MH370 Sengaja Hindari Radar
"Mereka tidak menjaga agar kokpit steril?"
"Para pembajak ada di dalam sana. Mereka sepertinya mengganjal pintunya. Tidak ada yang bisa masuk atau menelepon kokpit," kata Betty lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.