Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pasar Game Indonesia Rp 24 Triliun, tapi 97 Persen Impor

Kompas.com - 13/10/2021, 15:30 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bisnis sektor game di Indonesia cukup besar.

Bahkan, ia mengatakan bahwa nilai pasar industri tersebut saat ini mencapai puluhan triliun rupiah.

"Industri game ini menurut saya sangat penting. Kemarin sudah kami rapatkan dan game ini rupanya mempunyai pasar hampir Rp 24,4 triliun, (untuk) tahun ini saja," ujar Luhut dalam sebuah acara daring, sebagaimana dikutip KompasTekno dari AntaraNews, Rabu (13/10/2021).

Meski nilainya cukup besar, Luhut menjelaskan bahwa 97 persen dari angka tersebut masih disumbang oleh game impor.

Untuk menekan angka produk impor dan meningkatkan produk game dalam negeri, Luhut turut memastikan bahwa pemerintah siap untuk mendorong industri game lokal, supaya nantinya bisa maju secara ekonomi.

"Kemarin sudah kami rapatkan, bandwidth-nya (impor) akan kami kecilkan, jadi semua buatan dalam negeri," jelas Luhut.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan nilai di industri konten yang melibatkan beberapa sektor pendukung, antara lain industri komik, animasi, film, game, musik, dan mainan.

Hal itu, menurut Taufik, dilakukan demi membangun ekosistem industri konten yang baik dan bisa berkembang. Dengan begitu, industri game juga akan turut berkembang dengan baik pula.

Baca juga: Inilah Tirta, Game Buatan Indonesia yang Akan Hadir di PS5

Taufik menambahkan, pihaknya juga akan mendorong para pengembang lokal untuk memaksimalkan celah atau peluang yang ada, mengingat potensi pasar game Indonesia yang cukup besar di masa depan.

"Sebab, di tahun 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0,4 persen. Artinya, masih tinggi untuk peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri," kata Taufik.

Baca juga: Game Coral Island Buatan Indonesia Kumpulkan Dana Rp 23 Miliar, Ini Kuncinya

Ingin game bisa mendidik

Terlepas dari nilai pasar game di Indonesia, Luhut menambahkan bahwa ia juga ingin sebuah game buatan anak bangsa tidak hanya sekadar membuat pemainnya kecanduan, tapi juga mendidik.

Pasalnya, game macam itu, sebut Luhut, bakal bisa membangun persatuan dan kesatuan para pemainnya, serta membangin karakteristik mereka.

"Seperti open mind, open heart, open will. Itu yang kita dorong dengan pesan-pesan kebersamaan, kita bisa hidup berbeda tapi tidak perlu berkelahi," ujar Luhut.

Selain itu, Luhut juga ingin game lokal nantinya harus memiliki konten positif dan memiliki konten budaya Indonesia, misalnya soal Pancasila, kebersamaan hingga kenegaraan.

"Karena dalam UU mengenai game ini juga sudah disebutkan bahwa harus diisi konten mengenai Pancasila, kebersamaan, dan kenegaraan, UUD 45 dan sebagainya. Itu menyatukan kita," imbuh dia.

Baca juga: Game Escape from Naraka Buatan Indonesia Dirilis di Steam, Ada Diskon untuk Gamer RI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com