Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Intel Prediksi Kelangkaan Chip Berlangsung hingga 2023

Kompas.com - 27/10/2021, 16:09 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Kelangkaan pasokan chip semikonduktor yang melanda industri teknologi global diperkirakan belum akan membaik dalam waktu dekat. Bahkan CEO Intel Patrick Gelsinger belakangan memprediksi bahwa kelangkaaan chip bakal berlangsung hingga 2023.

Prediksi itu disampaikan Gelsinger saat  menyampaikan laporan pendapatan perusahaan.Gelsinger menjelaskan bahwa kelangkaan pasokan chip di pasaran turut dipengaruhi oleh tingginya permintaan konsumen terhadap produk elektronik.

Sejak pandemi Covid-19 berlangsung, masyarakat mulai beralih untuk menerapkan metode work from home (WFH). Kondisi ini kemudian memaksa konsumen untuk membeli perangkat PC dan laptop agar dapat bekerja dan belajar dari rumah.

Tingginya permintaan terhadap perangkat tersebut menyebabkan ketidak seimbangan antara permintaan dengan ketersediaan pasokan barang.

Baca juga: Menyoal Biang Keladi Kelangkaan Chip yang Bikin Pusing Industri Global

Situasi ini memberikan pengaruh besar kepada pihak produsen barang, terutama pada perusahaan penyedia chip semikonduktor karena semakin sulit untuk memenuhi permintaan komponen.

"Saat ini kita berada dalam kondisi terburuk. Keadaan akan mulai membaik mulai beberapa kuartal di tahun mendatang, namun keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan tidak akan berlangsung hingga 2023," ungkap Gelsinger.

Gelsinger memperkirakan tren permintaan terhadap perangkat PC dan laptop ini masih akan terus berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Meski demikian, Intel justru mencatat sejumlah penurunan pada angka pendapatan serta penjualan perangkat PC. Selama kuartal ketiga 2021, nilai saham Intel dilaporkan turun lebih dari 8 persen akibat penyusutan pasokan chip global sebesar 2 persen.

Baca juga: Bocoran Benchmark CPU Intel Alder Lake, Lebih Ngebut dari Apple M1 Max dan AMD Ryzen 5980HX

Intel mencatat pendapatan sebesar 18,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 256,6 triliun). Nilai tersebut tidak mencapai target yang diharapkan, yakni sebesar 18,24 miliar dolar AS (sekitar Rp 258,6 triliun)

Sementara, penjualan PC termasuk komponen chip tercatat turun 2 persen secara year-over-year (YoY) di angka 9,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 137,5 triliun), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (27/10/2021).

Penurunan juga terjadi pada segmen data center. Intel Data Center Group hanya berhasil meraih 6,5 miliar dolar AS (92,1 triliun), naik 10 YoY, namun masih di bawah target perusahaan, yakni 6,66 dolar AS (sekitar Rp 94,4 triliun.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com