Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2022, 09:03 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Meta, perusahaan induk Facebook, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menghadapi ancaman penurunan pendapatan sebesar 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 143 triliun).

Angka kerugian itu timbul dari kebijakan privasi baru yang digelontorkan Apple pada sistem operasi iOS 14 sejak tahun lalu.

CFO Meta, Dave Wehner, menyebut kebijakan Apple itu kini jadi halangan terbesar bisnis perusahaan.

"Kami percaya dampak iOS secara keseluruhan adalah headwind (halangan atau hambatan) pada bisnis kami di tahun 2022," kata Wehner, dikutip KompasTekno dari CNBC, Selasa (8/02/2022).

Baca juga: Warga Eropa Terancam Tak Bisa Pakai Facebook dan Instagram

Wehner menjelaskan, angka kerugian itu merupakan prediksi terburuk yang bakal dialami perusahaan akibat kebijakan privasi baru tersebut di iOS.

Sejak tahun lalu, Apple menerapkan fitur App Tracking Transparency (ATT) di iOS 14, yang berlanjut hingga kini di iOS 15.

App Tracking Transparency (ATT) merupakan fitur privasi yang akan muncul untuk meminta izin kepada pengguna apakah mereka mau dilacak saat membuka aplikasi atau tidak.

Prompt berisi pilihan menjaga privasi di iOS 14, yang menjadi poin keberatan Facebook atas kebijakan Apple. Apple Prompt berisi pilihan menjaga privasi di iOS 14, yang menjadi poin keberatan Facebook atas kebijakan Apple.

Fitur ATT diluncurkan Apple untuk meningkatkan privasi pengguna agar kode unik pengenal perangkat (IDFA) iPhone tidak mudah dilacak aplikasi pihak ketiga atau pengiklan.

IDFA atau Identifier for Advertisers adalah semacam ID perangkat yang digunakan untuk menargetkan dan mengukur efektivitas iklan online.

IDFA biasanya digunakan untuk mengindentifikasi pengguna agar aplikasi pihak ketiga bisa menargetkan iklan dengan tepat di platform. Sebelum fitur ATT hadir, pelacakan data pengguna lewat IDFA dilakukan tanpa izin.

Namun, pelacakan data pengguna lewat IDFA kini sedikit sulit dengan adanya fitur ATT. Pasalnya, sistem operasi bakal memaksa aplikasi pihak ketiga untuk meminta izin ke pengguna dulu terkait aktivitas pelacakannya.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Pengguna Aktif Harian Facebook Turun

Berdasar pantauan KompasTekno di perangkat iOS, fitur ATT bakal muncul dan memberikan pertanyaan pada pengguna apakah bersedia aplikasi pihak ketiga melakukan pelacakan. Apabila bersedia maka aplikasi bakal memiliki akses untuk melacak data pengguna.

Sebaliknya, apabila pengguna memilih opsi tidak bersedia maka aplikasi tidak bakal memperoleh akses melakukan pelacakan data untuk keperluan pengiklanan.

Pembatasan pelacakan melalui fitur ATT itu menyebabkan Facebook kesulitan menyalurkan iklan, sebagai salah satu layanan dan sumber pendapatannya, di perangkat iOS.

Ini bukan pertama kalinya Facebook "berteriak" soal kerugian yang diperoleh akibat keberadaan fitur ATT.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com