Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Terra Luna Coin, Mengapa Harganya Anjlok dari Jutaan hingga Tinggal Rp 87?

Kompas.com - 13/05/2022, 16:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aset kripto Terra (LUNA) menjadi pembahasan hangat di industri kripto dunia, karena harganya menurun sangat drastis.

Harga token Luna dilaporkan anjlok hampir 90 persen dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data di situs CoinMarketCap, saat berita ini ditulis, Jumat (13/5/2022) pagi, harga token Luna hanya sebesar 0,005990 dollar AS atau sekitar Rp 87 per keping koin, turun 99,42 persen dalam perdagangan bursa kripto 24 jam terakhir.

Padahal, pada April 2022, Terra Luna sempat mencapai harga tertinggi senilai 119 dollar AS (Rp 1,7 juta) per keping koin.

Baca juga: Platform Jual-Beli Kripto Setop Perdagangan Terra Luna

Lantas, apa itu Terra Luna Coin, dan mengapa mata uang kripto ini bisa anjlok belakangan ini?

Apa itu Terra Luna?

Untuk membahas apa itu Terra Luna yang anjlok drastis belakangan ini, kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengetahui apa itu Terra.

Terra pada dasarnya adalah proyek jaringan (network) blockchain yang didirikan oleh Daniel Shin dan Do Kwon pada 2018. Keduanya membangun Terra networks melalui perusahaan pengembang blockchain berbasis di Korea Selatan yang bernama Terraform Labs.

Jaringan Terra memungkinkan pengembang blockchain untuk membangun blockchains dan DApps khusus untuk berbagai kasus penggunaan. Biasanya yang berfokus pada DeFi (decentralized finance), proyek non fungible-token (NFT), dan aplikasi Web 3.0.

Terra network bekerja menggunakan mekanisme algoritme Delegated Proof-of-Stake (DPoS), sebuah konsensus pada aset kripto di mana pengguna dapat menambang atau memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah koin yang dimiliki.

Baca juga: Harga Terra Luna Coin Anjlok dari Rp 1,7 Juta Jadi Rp 19.000

Terra network tak berdiri sendiri, melainkan juga terhubung dengan jaringan blockchain utama lainnya, termasuk Ethereum, Binance Smart Chain, dan Harmony, sebagaimana dihimpun dari MakeUseOf.

Nah, Terra network ini melahirkan dua aset kripto utama, yaitu Terra USD (disebut juga "UST") sebagai stablecoin dan Terra (LUNA) sebagai token.

Dengan begitu, bila ada pertanyaan apa itu Terra Luna, maka jawabannya adalah Terra Luna merupakan token kripto yang didirikan oleh Terraform Labs.

Ilustrasi Terra LunaTerra Luna Ilustrasi Terra Luna
Hubungan mutual UST dan Luna

Sebagai stablecoin, harga Terra USD (UST) dipatok 1:1 pada aset cadangan seperti dollar AS atau emas. Hal ini berguna untuk meyakinkan investor bahwa harga stablecoin akan tetap berkisar 1 dollar AS.

Jadi dengan kata lain, ketika turun, harga satu UST akan dijaga tak jauh di bawah 1 dollar AS atau setara Rp 14.651 saat berita ini ditulis.

Baca juga: Inilah Eizper Chain, Game Berbasis Blockchain Buatan Pengembang Lokal

Meski jenisnya berbeda, secara intrinsik, keduanya tak terpisahkan alias saling berkaitan satu sama lain. Nah, hubungan mutual ini bisa dimanfaatkan investor untuk melindungi nilai asetnya, bila salah satu harga aset (UST/Luna) anjlok.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com