Contohnya, bila ada 100 data kata (codewords) yang dikodekan, separuhnya (50) harus dikoreksi kesalahannya. Penghitungannya, dibutuhkan dua kali lebih banyak codewords. Jadi 100 data tadi, dikali dua menjadi total 200 data.
Dengan demikian, 50 data harus dikoreksi dari total 200 data. Hasilnya bila dipersentasekan adalah 25 persen.
Jumlah rasio koreksi tersebut kemudian dianalogikan dalam empat level, sebagai berikut:
Level L - hingga 7 persen karakter dapat diperbaiki
Level M - hingga 15 persen karakter dapat diperbaiki
Level Q - hingga 25 persen karakter dapat diperbaiki
Level H - hingga 30 persen karakter dapat diperbaiki
Berdasarkan contoh di atas, rasio koreksi dari 200 data termasuk dalam level Q.
Grafis ini memiliki bentuk kotak, tetapi ukurannya lebih kecil dibanding grafis yang berperan mendeteksi posisi.
Tugas grafis koreksi ini yaitu untuk meluruskan atau melakukan sinkronisasi QR Code yang dicetak pada bidang dengan permukaan yang melengkung.
Baca juga: Cara Scan QR Code PeduliLindungi Tanpa Kuota Internet
Informasi versi adalah komponen yang menunjukkan versi dari QR kode. Secara umum, terdapat 40 versi kode QR yang berbeda-beda, tetapi yang paling sering dipakai adalah versi 1 hingga 7.
Bila data yang dimuat bertambah, maka simbol dan kodenya akan menjadi lebih besar, dihimpun KompasTekno dari Gizchina, Senin (31/10/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.