Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Singapura Akan Ajarkan Siswa dan Guru Menggunakan ChatGPT

Kompas.com - 24/02/2023, 19:30 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Contohnya adalah universitas unggulan Sciences Po di Prancis. Melalui e-mail yang dikirimkan ke semua siswa, kampus ini mengumumkan pelarangan penggunaan ChatGPT dan alat kecerdasan buatan lainnya.

"Tanpa referensi yang transparan, siswa dilarang menggunakan software (ChatGPT dan alat AI lainnya) untuk produksi karya tulis atau presentasi apa pun, kecuali untuk tujuan mata kuliah tertentu dengan pengawasan pemimpin mata kuliah," tulis Sciences Po.

Apabila dilanggar, hukuman terberat yang akan dijatuhkan pada mahasiswa berupa drop-out (DO) dari kampus atau bahkan pelarangan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Prancis.

Baca juga: Pencetus ChatGPT Khawatir soal Masa Depan Kecerdasan Buatan

Selain Sciences Po di Prancis, sejumlah sekolah negeri di New York City dan Seattle melarang penggunaan ChatGPT.

Tidak hanya itu, beberapa kampus di Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk mengimplementasi lebih banyak penugasan berbasis tulisan tangan dan lisan ketimbang penugasan yang dapat dibawa pulang (take-home).

Masih banyak institusi pendidikan lainnya yang melarang penggunaan program ChatGPT, seperti sekolah di New South Wales, Queensland, Tasmania, dan Universitas Baptist di Hong Kong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com