Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Kompas.com - 31/05/2023, 18:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.comTanda titik koma atau tanda semicolon “;” banyak dibagikan pengguna di media sosial (medsos) dengan makna yang beda dari arti harfiahnya. Di medsos, tanda semicolon ramai dibagikan dengan dibarengi pembicaraan soal kesehatan mental.

Baca juga: Arti Kata My Shampoo and Conditioner Ran Out at the Same Time yang Viral di Medsos

Contoh penggunaan tanda titik koma di medsos yang dibarengi pembicaraan soal kesehatan mental tersebut bisa lewat salah satu twit dari akun base @tanyakanrl, sebagaimana tertera di bawah ini.

Pada twit tersebut, pengirim hanya membagikan gambar tanda semicolon dan emoji tersenyum saja, tidak ada keterangan lebih lanjut. Akan tetapi. di kolom komentar twit tersebut, pengguna lain ramai menyemangati dan menghibur pengirim tersebut.

Selain contoh di atas, masih bisa dijumpai banyak lagi di medsos penggunaan tanda titik koma yang dibarengi pembicaraan soal kesehatan mental. Lantas, sebenarnya apa arti tanda semicolon?

Bila tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai arti tanda titik koma yang ramai dibagikan di medsos.

Arti semicolon yang sering dibagikan di medsos

Dalam tata bahasa, semicolon sejatinya adalah salah satu tanda baca. Baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, tanda semicolon punya kesamaan peran atau fungsi untuk menyusun kalimat.

Baca juga: Arti Kata “The Sunset is Beautiful Isn’t It” yang Banyak Dipakai Anak Twitter

Dikutip dari Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi ke-5, tanda semicolon memiliki fungsi untuk menggantikan kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara di dalam kalimat majemuk.

Misalnya, “Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku” atau “Kerbau melenguh; kambing mengembik; kuda meringkik”.

Selain punya makna sebagai tanda baca dengan fungsi yang demikian, tanda titik koma sejatinya juga memiliki arti lain. Tanda titik koma digunakan pula sebagai simbol dalam masalah kesehatan mental.

Arti tanda titik koma dalam kesehatan mental adalah simbol semangat atau upaya untuk terus melanjutkan hidup. Salah satu orang yang turut mencetuskan dan mempopulerkan tanda titik koma sebagai simbol tersebut adalah Amy Bluel.

Dikutip dari USA Today, pada 2013, Amy mendirikan organisasi non-profit Project Semicolon yang berfokus untuk mengatasi masalah mental dan bunuh diri. Organisasi ini didirikan untuk menghormati ayah Amy yang memutuskan untuk bunuh diri pada 2003.

Project Semicolon memiliki kampanye dengan mengajak orang untuk menggambar tanda titik koma sebagai bentuk dukungan pada mereka yang tengah mengalami masalah mental dan atau kehilangan seseorang akibat bunuh diri.

Tanda titik koma merupakan analogi dari sesuatu hal yang belum berakhir dan masih berlanjut. Dalam website Project Semicolon, dijelaskan arti tanda titik koma adalah merepresentasikan sebuah kalimat yang bisa saja diakhiri penulis, tapi penulis memilih melanjutkannya.

Penulis yang dimaksud adalah seseorang dan kalimat adalah hidup dari orang tersebut. Jadi, arti tanda titik koma adalah simbol upaya untuk terus melanjutkan hidup, tidak memilih untuk mengakhiri hidup.

Demikianlah penjelasan mengenai arti semicolon yang sering dibagikan di media sosial. Penting diperhatikan, jika menjumpai seseorang yang membagikan tanda tersebut, sebaiknya berikan motivasi dan dukungan.

Baca juga: Arti Kata “Barcode” yang Sering Dipakai di Medsos buat Kode Kondisi Kesehatan Mental

Bila Anda sendiri memiliki masalah yang sangat berat, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Cobalah menceritakan masalah itu ke orang terdekat atau layanan konseling untuk meringankan beban.

Layanan konseling untuk mencegah tindakan mengakhiri hidup bisa dijangkau melalui beberapa platform. Salah satunya seperti website Into the Light Indonesia yang beralamatkan di https://www.intothelightid.org/

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com