Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TEKNO] - Centang Biru Instagram dan Facebook Kini Bisa Dibeli di Indonesia | TikTok Jualan Produk Sendiri lewat Project S, Barangnya dari China

Kompas.com - 15/07/2023, 07:00 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia kini bisa membeli centang biru melalui program Meta Verified. Program ini sebelumnya sudah diuji coba di Australia dan Selandia baru. Berita ini menjadi salah satu artikel teknologi terpopuler di KompasTekno.

Selain soal Meta Veriefied di Indonesia, berita populer lain datang dari cerita korban modus penipuan kerja freelance "like" dan "subscribe". Modus penipuan ini memang masih marak terjadi saat ini. Salah satu korban menceritakan bahwa dia merugi hingga Rp 15 juta.

Berita populer lainnya adalah soal Project S TikTok yang kini tengah menjadi sorotan pemerintah. Project ini memungkinkan TikTok menjual produknya sendiri. Menurut beberapa laporan, produk yang dijual dengan mekanisme Project S berasal dari China.

Berikut rangkuman berita teknologi populer KompasTekno selengkapnya.

Baca juga: [POPULER TEKNO] - Elon Musk Vs Mark Zuckerberg, Tajir Siapa? | Chatbot AI Google Bard Kini Bisa Bahasa Indonesia

Meta Verified tersedia di Indonesia

Layanan Meta Verified akhirnya tersedia di Indonesia pada Juli 2023 ini. Awalnya, layanan mirip Twitter Blue ini hanya diuji coba di Australia dan Selandia Baru saja.

Meta Verified merupakan layanan yang memungkinkan pengguna Instagram dan Facebook mendapatkan lencana atau centang biru serta sejumlah benefit lain, dengan cara membayar biaya langganan per bulan.

Kehadiran Meta Verified di Indonesia diumumkan secara langsung oleh CEO Meta Indonesia, Pieter Lydian lewat sebuah posting di akun Instagram pribadinya @pieterlydian.

"Dengan senang saya menyampaikan bahwa Meta Verified kini telah tersedia dan dapat dibeli secara langsung melalui Instagram atau Facebook di Indonesia," tulis akun @pieterlydian.

Pieter mengungkapkan, pengguna Instagram dan Facebook dapat berlangganan Meta Verified seharga Rp 100.000 per bulan untuk pengguna Instagram dan Facebook versi web. Sementara layanan Meta Verified untuk pengguna iOS dan Android dibanderol dengan harga lebih mahal, yakni Rp 130.000 per bulan.

Informasi selengkapnya bisa disimak di artikel "Pengguna Instagram dan Facebook di Indonesia Bisa Beli Centang Biru".

Cerita korban penipuan kerja "like" dan "subscribe" yang rugi belasan juta

Modus penipuan kerja online.Kompas.com/soffyaranti Modus penipuan kerja online.
Daftar korban penipuan bermodus menyukai (like) sebuah postingan dan produk, atau modus mengikuti (subscribe) sebuah akun tertentu terus bertambah.

Terbaru, seorang pengguna asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial MY (27) rugi hingga Rp 15 juta karena terjerumus modus penipuan yang bisa disebut "like and subscribe" ini.

Pada awalnya, MY, yang tengah mencari pekerjaan lewat suatu situs web online, menemukan suatu pekerjaan paruh waktu (part time) yang tidak menguras waktu, namun dengan bayaran atau komisi menggiurkan.

Selain itu, pekerjaan tersebut juga terbilang mudah dilakukan, karena, menurut MY, bisa dikerjakan melalui smartphone (HP).

MY menyebut bahwa pekerjaan part time yang ia dapat ini mewajibkan dia menyukai atau like sejumlah postingan produk di suatu toko online (e-commerce). Apabila sesuai dengan target yang diberikan, maka MY akan mendapatkan komisi yang telah ditentukan oleh si penipu.

Namun untuk mendapatkan pekerjaan atau "misi" pertama, MY harus melakukan transfer uang terlebih dahulu yang angkanya berkisar Rp 40.000. Sukses di misi pertama, MY akhirnya berhasil menarik uang tersebut kembali, bersama komisi sekitar Rp 23.000. Sehingga, uang yang didapatkan adalah Rp 63.000.

Rupanya, hal ini hanya menjadi pancingan agar MY mau melanjutkan misi dan terus mentransfer uang dengan iming-iming komisi yang didapatkan akan lebih banyak.

Bukannya untung, MY malah buntung, lantaran saat transfer uang dalam jumlah jutaan, MY mendapati sejumlah masalah yang berujung pada "pemerasan". Walhasil, MY merugi hingga belasan juta.

Cerita MY selengkapnya bisa disimak di artikel "Cerita Korban Penipuan Like dan Subscribe, Uang Belasan Juta Rupiah Melayang".

Pria asal Jepang lamar kekasih dengan tulisan "Marry Me" di Google Maps

Yasushi Yassan Takahashi menempuh perjalanan 7.163,67 kilometer selama enam bulan untuk membuat tulisan Marry Me di Google Earth.YouTube/ Google Yasushi Yassan Takahashi menempuh perjalanan 7.163,67 kilometer selama enam bulan untuk membuat tulisan Marry Me di Google Earth.

Lamaran biasanya menjadi momen spesial bagi sepasang kekasih. Sehingga orang yang ingin melamar kerap menyiapkan acara atau kejutan khusus untuk sang pacar. Hal itulah yang dilakukan pria asal Jepang bernama Yasushi "Yassan" Takahashi pada 2010 silam.

Pria ini rela menempuh perjalanan ribuan kilometer demi menciptakan rute bertuliskan "Marry Me" (menikahlah denganku) di Google Maps. Cerita awalnya, pada 2008, Yassan ingin melamar kekasihnya, namun tak tahu caranya.

Pada suatu ketika, Yassan melihat sebuah GPS Art, di mana orang membuat tulisan atau gambar di atas peta dengan aplikasi navigasi yang mengandalkan GPS (Global Positioning System).

Dari situ, Yasushi Takahashi ingin melamar kekasihnya dengan tulisan "Marry Me" yang bukan ditulis di atas kertas biasa, melainkan di atas peta digital. Yassan pun merencakan rute "Marry Me" itu di Google Earth.

Yassan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, kemudian pergi keliling Jepang menggunakan mobilnya. Cerita perjuangan Yassan selengkapnya bisa disimak di artikel "Kisah Pria Jepang Berkeliling 7.000 Km demi Lamar Kekasih dengan Tulisan Marry Me di Google Maps".

Kecepatan download Telkomsel naik 25 persen

Telkomsel menjadi operator seluler dengan pengalaman mobile terbaik pada Juni 2023 lalu, berdasar riset yang dirilis oleh OpenSignal.

Menurut riset tersebut, Telkomsel unggul dalam empat kategori, yaitu pengalaman streaming video, kecepatan upload, kecepatan download, dan pengalaman jangkauan (coverage experience).

Bahkan menurut OpenSignal, kecepatan download Telkomsel mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan hasil riset pada akhir 2022 lalu, yaitu dari rata-rata 17,6 Mbps menjadi 22 Mbps, atau naik sekitar 25,2 persen.

Operator biru, XL Axiata menyusul di belakang Telkomsel dengan kecepatan download rata-rata 21,1 Mbps. Duo Hutchison 3 dan Indosat Ooredoo yang kini menjadi satu perusahaan mencatat skor download yang sama, yaitu 15,3 Mbps.

Di urutan terakhir ada Smartfren dengan kecepatan download rata-rata 12,6 Mbps. Laporan selengkapnya bisa disimak di artikel "OpenSignal: Kecepatan Download Telkomsel Naik 25 Persen".

TikTok jualan produk sendiri lewat Project S, barangnya dari China

Harga Gift TikTok.Unsplash/ Solen Feyissa Harga Gift TikTok.

TikTok ternyata mempunyai agenda menjual produk sendiri melalui poyek yang disebut Project S. Padahal, selama ini bisnis marketplace TikTok atau disebut TikTok Shop diisi oleh penjual atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Di Indonesia misalnya, penjual di TikTok Shop adalah pelaku UMKM Tanah Air. Adapun agenda untuk menjual produk milik TikTok dinilai pemerintah bisa menjadi ancaman bagi UMKM Indonesia.

Pasalnya, produk yang dijual pihak TikTok merupakan produk asing. Singkatnya, Project S menjadi pintu masuk bagi produk impor yang dinilai bakal merugikan UMKM.

Project S sebetulnya adalah istilah internal TikTok. Manifestasinya adalah berupa fitur Trendy Beat yang saat ini dijuji coba di Inggris.

Nah, melalui fitur Trendy Beat TikTok menjual produk-produk yang sedang populer, misalnya alat pembersih telinga hingga sikat bulu hewan peliharaan. Terlepas dari produknya yang bervariasi, semua produk di Trendy Beat berasal dari China.

Adapun penjualnya, menurut sumber itu, adalah sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura. Namun, perusahaan ini dimiliki oleh ByteDance.

Bila ditilik dari tautan yang ada di fitur Trendy Beat, produk-produk pada fitur itu dijual oleh toko bernama Seitu. Seitu inilah yang terdaftar di Singapura dan terhubung dengan If Youu, sebuah perusahaan ritel milik induk TikTok, ByteDance.

Selengkapnya bisa disimak di artikel "TikTok Jualan Produk Sendiri lewat Project S, dari Mana Barangnya?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com