Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartphone di Eropa Wajib Pakai Baterai Lepas-Pasang, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 01/08/2023, 17:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber CNET

Ballester berkata bahwa ponsel dengan baterai tanam menawarkan koneksi yang sangat stabil antara modul daya dengan komponen lainnya. Nah, baterai lepas-pasang tidak bisa melakukan itu.

Dengan kata lain koneksinya bisa saja terputus jika ponsel jatuh atau partikel debu masuk dan mengganggu konektor. Selain debu, air juga bisa mengganggu ponsel dengan konsep modular.

Di sisi lain, penampang baterai ponsel yang bisa dilepas juga punya ukuran yang besar guna memastikan baterai bisa ditampung. Sedangkan baterainya harus punya kapasitas yang cukup rendah karena ruangnya terbagi dengan penampang baterai.

Alhasil, bodi ponsel secara keseluruhan menjadi lebih tebal, tetapi masa pakai baterainya lebih rendah dari ponsel pada umumnya.

"Anda perlu memikirkan arsitektur ponsel dari sisi yang berbeda, dan Anda mungkin tidak bisa menghadirkan rasio super tipis seperti yang kita lihat di pasar (ponsel) saat ini," ungkap Ballester.

Baca juga: Eropa Ingin iPhone Dibikin Seperti Android Jadul

Tantangan baterai lepas pasang

Dengan memiliki ponsel yang punya baterai modular, pengguna bisa menggantinya kapan saja dengan baterai baru. Misalnya saat masa pakai baterai berkurang. Tantangannya adalah, apakah stok baterai ponsel yang pengguna pakai masih tersedia meskipun ponsel sudah dipakai bertahun-tahun?

Sementara itu stok baterai cadangan tidak bisa didiamkan begitu saja di rak toko karena dayanya akan menurun seiring waktu. Selain itu, untuk merayu pemasok agar terus menyediakan baterai cadangan merupakan tantangan lain. Sebab, menurut Ballester, volume permintaannya cenderung rendah.

Namun,apabila aturan baterai lepas-pasang ini benar-benar sudah berjalan efektif, stoknya juga mungkin bisa lebih mudah didapat.

Terlepas dari tantangan itu, baterai lepas pasang bakal bermanfaat bagi siklus hidup ponsel. Sebab, material dalam baterai yaitu kobalt, bisa didaur ulang. Nah, selama ini, praktik ini tidak dilakukan karena baterai sudah tertanam di bodi ponsel.

Dengan begitu, Ballester berharap konsep baterai lepas-pasang di ponsel bisa meningkatkan volume daur ulang kobalt yang selama ini rendah.

Konsep ini memang akan membuat siklus penggantian smartphone pengguna lebih lama dari sebelumnya. Untuk itu, produsen ponsel disarankan untuk memastikan ponsel barunya bisa tahan lama dan lebih ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com