Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal KawalPemilu, Situs Pengawas Hasil Suara Pilpres 2024

Kompas.com - 13/02/2024, 13:31 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Sepekan menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif 2024 pada 14 Februari 2024, situs KawalPemilu.org mengajak warga Indonesia berpartisipasi mengawal proses rekapitulasi suara lewat sistem crowdsourcing.

KawalPemilu pertama kali didirkan pada 2014. Salah satu penggagasnya adalah Ainun Najib, pria kelahiran Gresik, Jawa Timur, lulusan Nanyang Technological Univerisity, Singapura, yang berprofesi sebagai data scientist di sebuah perusahaan di luar negeri.

Ketika itu, Ainun, Rully Achdiat, dan rekan-rekan orang Indonesia lain yang sama-sama berkecimpung di dunia teknologi tergerak untuk ikut "mengawal" hasil pemilihan presiden 2014

Sebabnya, mereka prihatin melihat polemik yang muncul akibat saling klaim kemenangan oleh kedua pasangan capres-cawapres selaam proses penghitungan suara.

Baca juga: Situs KawalPemilu 2024 Meluncur, Ajak Masyarakat Kawal Hasil Pilpres

Inisiatif Ainun dan kawan-kawan mewujud dalam bentuk situs KawalPemilu yang dibuka untuk relawan dalam waktu hanya 4 hari setelah penyelenggaraan Pilpres 2014.

Pada awal kiprahnya dulu, KawalPemilu dibantu oleh sekitar 700 orang relawan yang bekerja secara suka rela lewat sistem urun daya alias crowdsourcing untuk pendataan hasil suara dari formulir C1.

Ratusan relawan yang direkrut lewat sistem berantai multi-level-marketing itu meluangkan waktu masing-masing untuk memantau perolehan suara dari tempat-tempat pemungutan suara . Karena jumlah TPS yang banyak, satu relawan bisa menangani data dari ribuan TPS.

Pada akhirnya, tempat pemungutan suara yang berhasil ditabulasi oleh KawalPemilu pada 2014 mencapai 97,76 persen dari total 472.000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Selisih penghitungan suara KawalPemilu dengan hasil resmi KPU disebut hanya 0,14 persen.

Inisiatif KawalPemilu berulang pada 2019 dengan menggandeng Network for Dmocracy and Electorate Integrity (Netgrit) untuk membuat gerakan KawalPemilu-Jaga Suara (KPKS) 2019.

Sumber data dari ribuan TPS

Kini, KawalPemilu kembali mengundang masyarakat untuk menjadi relawan "penjaga" hasil suara pemilihan presiden 2024. Antara lain lewat akun @KawalPemilu_org di media sosial X (dahulu Twitter), Instagram, Threads, hingga TikTok.

Partisipasi publik dilakukan dengan cara mengunggah formulir C1 (C.Hasil) yang berisi hasil penghitungan suara di TPS masing-masing ke KawalPemilu.org , untuk dijadikan sumber data perolehan suara masing-masing pasangan capres dan cawapres di situs tersebut.

Baca juga: Hati-hati, Aplikasi Pemilu 2024 Abal-abal Berbahaya Beredar via WhatsApp

Berdasarkan pantuan KompasTekno pada Selasa (13/2/2024) siang di situs KawalPemilu.org, relawan yang berkomitmen menjaga proses penghitungan suara dengan menggunggah formulir C1 sudah mencakup 29.794 TPS atau 3,62 persen dari total TPS sebanyak 823.359.

Dlihat per wilayah, provinsi dengan cakupan TPS terbesar oleh relawan KawalPemilu adalah DKI jakarta dengan angka 11,23 persen, diikuti oleh DI Yogyakarta dengan cakupan TPS sebesar 9,35 persen.

Tampilan laman beranda situs KawalPemilu.org pada Selasa (13/2/2024) siang. KawalPemilu.org Tampilan laman beranda situs KawalPemilu.org pada Selasa (13/2/2024) siang.

Co-founder KawalPemilu.org, Elina Ciptadi, mengatakan bahwa pada Pemilu 2019, KawalPemilu jumlah TPS yang hasil penghitungan suaranya diunggah oleh relawan mencapai lebih dari 100.000, atau sekitar 15 persen dari total.

"Sisanya kami gunakan C1 salinan dari Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara) KPU. Tahun ini penetrasi internet dan smartphone sudah lebih meluas. Tentunya kami optimis bisa lebih tinggi," ujar Elina ketika dihubungi oleh KompasTekno.

Tahun ini, KPU mengganti Situng dengan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sebagai alat bantu penghitungan dan rekapitulasi pemungutan suara pada Pemilu 2024.

Bedanya, hasil penghitungan suara yang didokumentasikan di sistem Sirekap bukan berbentuk foto seperti Situng, melainkan data numerik dari hasil pengenalan otomatis atas isi formulir C1 TPS yang diunggah.

Baca juga: Ini Link untuk Cek TPS Jika Belum Dapat Undangan Nyoblos Pemilu 2024

Data yang diperoleh menggunakan teknologi optical mark recognition (OMR) dan optical character recognition (OCR) ini kemudian diverifikasi oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Elina mengatakan KawalPemilu juga akan mengambil data dari Sirekap untuk Pemilu 2024. "Rencananya demikian, tapi lebih baik kalau lebih banyak fotonya yang diunggah langsung oleh publik," ujarnya.

Cara ikut bantu jaga penghitungan suara lewat KawalPemilu

Seperti di dua pemilu sebelumnya, masyarakat Indonesia secara umum dapat ikut mengawasi proses penghitungan suara dengan menjadi relawan KawalPemilu.

Caranya adalah dengan mendaftar sebagai "penjaga" TPS yang ingin dipantau, baik yang berlokasi di dalam negeri maupun luar negeri, kemudian mengunggah foto halaman dua formulir C1 (sekarang bernama C.Hasil) yang berisi hasil penghitungan suara ke situs KawalPemilu.org.

Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2023, pada saat penghitungan suara, formulir C.Hasil dipasang di papan di tempat pemungutan suara (TPS) sehingga bisa dilihat oleh publik.

Peraturan yang sama turut menyatakan bahwa masyarakat dibolehkan mendokumentasikan formulir C.Hasil dalam bentuk foto ataupun video.

Dengan demikian, siapapun bisa berpartisipasi sebagai relawan KawalPemilu dengan memantau proses penghitungan suara di TPS setempat dan mengunggah hasilnya ke situs tersebut.

Tiap orang bisa "menjaga" dan melaporkan hasil penghitungan suara dari banyak TPS, atau dengan kata lain tidak dibatasi hanya dari satu TPS saja.

Baca juga: Google Suntik Dana Rp 18,7 Miliar ke CekFakta untuk Perangi Misinformasi Jelang Pemilu 2024

Hasil penghitungan suara berdasarkan unggahan form C.Hasil yang diterima oleh KawalPemilu kemudian akan dipublikasikan di laman beranda situs dan bisa dijadikan pembanding proses rekapitulasi suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Langkah-langkah selengkapnya untuk mendaftar sebagai relawan KawalPemilu adalah sebagai berikut.

  • Buka situs KawalPemilu.org dengan browser desktop atau mobile, kemudian login menggunakan akun Google
  • Klik tombol "Cari Lokasi TPS" dan cari wilayah TPS berdasarkan provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa
  • Klik tombol "Saya Jaga TPS ini". Nantinya tombol akan berubah menjadi "Terima kasih atas partisipasi anda untuk menjaga TPS ini"

Begitu Pemilu dimulai, pengguna bisa mengunggah hasil perolehan suara di TPS dengan cara di bawah ini:

  • Foto halaman dua formulir C.Hasil PPWP setelah penghitungan suara pemilihan capres dan cawapres di TPS selesai, lalu unggah foto tersebut ke situs KawalPemilu.org
  • Isi angka perolehan tiap pasangan calon (paslon) di kolom yang disediakan
  • Tekan tombol "kirim"

Walaupun menghadirkan platform rekapitulasinya sendiri, KawalPemilu tetap berharap KPU nantinya akan membuka hasil pemindaian formulir C.Hasil Salinan PPWP dari semua TPS untuk publik.

Transparansi ini disebut penting agar masyarakat bisa memantau pergerakan proses penghitungan suara setiap harinya secara real-time sampai pengumuman hasil akhir resmi dari KPU.

Sebelumnya, data C1 dari tiap TPS sudah dibuka oleh KPU pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, sehingga idealnya transparansi ini ikut diteruskan di Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Umumkan Tablet MatePad 11.5'S dan 11.5'S PaperMatte Edition, Bawa Layar 144 Hz

Huawei Umumkan Tablet MatePad 11.5"S dan 11.5"S PaperMatte Edition, Bawa Layar 144 Hz

Gadget
Pelanggan YouTube Premium Bisa 'Skip' Bagian Video yang Jarang Ditonton

Pelanggan YouTube Premium Bisa "Skip" Bagian Video yang Jarang Ditonton

Software
Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com