Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FUP Biznet Diklaim Berhasil Tekan Jumlah Pelanggan "Nakal"

Kompas.com - 22/03/2024, 10:31 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan batas pemakaian wajar (Fair Usage Policy/FUP) oleh penyedia layanan internet kabel (Wi-Fi), Biznet, diklaim efektif menangkal praktik penyalahgunaan layanan intenet perusahaan.

Praktik itu juga dikenal sebagai "RT/RW Net", di mana layanan internet milik suatu ISP, dijual kembali oleh pelanggan bagi masyarakat sekitarnya, dari situlah istilah RT/RW berasal.

Menurut VP Marketing Biznet, Rian Surachman, sebelumnya, jumlah pelanggan Biznet yang melakukan praktik RT/RW Net ini diklaim 10 persen dari total pelanggan.

Kini Sejak FUP diterapkan, jumlah pelanggan nakal tersebut berangsur menurun. Hal ini terlihat dari aktivitas sejumlah pelanggan yang tidak lagi terdeteksi.

Baca juga: Cara Mengganti Password WiFi Biznet dengan Mudah dan Cepat

"Bertahap berkurang, mulai ketahuan orangnya mulai menghilang. RT/RW Net itu cukup sedikit di bawah 10 persen kurang lebih," kata Rian dalam pertemuan dengan awak media, Kamis (22/3/2024) malam.

Mengingat kebijakan FUP baru diterapkan awal tahun ini, Rian menilai bahwa penurunan RT/RW Net di Biznet pun masih tahap awal. Oleh karena itu ia belum bisa membeberkan persentase penurunan praktik ilegal di Biznet.

"Sekarang masih cukup awal, tapi kita sudah melihat penurunan. Saya belum bisa kasih angka persentasenya," lanjut Rian.

Rian juga menyatakan bahwa kebijakan FUP tidak akan menurunkan jumlah pelanggan. Sebaliknya, kebijakan itu justru diklaim akan mendorong penambahan jumlah pelanggan.

Sebab, mau tidak mau, mereka yang sebelumnya menikmati RT/RW Net kini harus berlangganan mandiri bila ingin memakai layanan Biznet.

Baca juga: Biznet Mulai Terapkan FUP, Begini Cara Cek Kuota Internet

"Kita sama sekali nggak khawatir (pelanggan menurun), kita hanya memberantas yang ilegal saja. Begitu hilang kan mereka akan berlangganan juga," ujarnya.

Untuk diketahui, konsep RT/RW Net sebelumnya adalah gagasan membagikan koneksi internet bagi warga sekitar, tanpa memungut biaya. Namun dalam praktiknya sekarang, banyak pelanggan yang memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan.

Adapun jumlah pelanggan Biznet saat ini mencapai 656.000, dan ditargetkan naik 30 persen dari tahun 2023 menjadi 850.000 pelanggan.

Untuk meningkatkan jumlah pelanggannya, Biznet menggandeng sejumlah kreator, programer hingga gamer dalam kampanye perusahaan.

Kampanye itu mengajak orang-orang memanfaatkan jaringan internet untuk berkarya hingga mendapat penghasilan, bukan untuk menikmati konten di internet saja.

Perluas jaringan di Sumatera

Dalam kesempatan yang sama, Rian juga membeberkan bahwa fokus Biznet pada tahun ini adalah memperluas jaringan di wilayah Sumatera.

Wilayah itu dipilih karena infrastruktur Biznet di Sumatera dinilai sudah cukup kuat.

"Infrastrukturnya sudah cukup kuat di sana (Sumatera), jadi tulang-tulang besar sudah ada. Mau dibesarin tulang-tulang kecilnya," kata Rian.

Adapun jangkauan layanan Biznet di Sumatera kini mencakup 600 kelurahan, meliputi kota Padang, kota Palembang kota Bandar Lampung dan kota Medan.

 

Target tahun ini mencakup seluruh kelurahan di pulau Sumatera.

Setelah Sumatera, Biznet juga mencanangkan perluasan jangkauan jaringannya di wilayah lain, termasuk Kalimantan, Sulawesi dan lain sebagainya.

Sementara cakupan jaringan Biznet saat ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, serta Nusa Tenggara Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com