Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah QR Code, Kode "Kotak-kotak" yang Terinspirasi dari Permainan Go Board

Kompas.com - Diperbarui 27/05/2024, 10:56 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Dengan demikian kode QR, yang dapat digunakan tanpa biaya dan tanpa mengkhawatirkan potensi masalah, tumbuh menjadi “kode publik” yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.

2002 - HP dengan pembaca QR code pertama dirilis

Pada tahun 2002, penggunaan kode ini menyebar luas di kalangan masyarakat umum di Jepang. Salah satu pendorongnya adalah mulai dijualnya ponsel dengan fitur membaca QR code. Salah satu pelopornya adalah Sharp dengan ponsel Sharp J-SH09.

Setelah itu, banyak pengembang yang meluncurkan aplikasi pihak ketiga untuk memindai QR code.

Namun, terobosan besar berikutnya adalah saat Apple merilis sistem operasi iOS 11 untuk iPhone pada 2017. Ketika itu, iOS 11 menjadi pioner yang membawa kemampuan scan QR code secara bawaan di kamera iPhone. Jadi, pengguna sudah tidak perlu lagi mengunduh aplikasi scan QR code pihak ketiga.

Tak mau ketinggalan, Google juga melakukan langkah yang dengan Android 8.0. Ponsel yang menjalankan OS ini bakal memiliki fitur scan QR code di kamera HP Android, sebagaimana dihimpun dari Uniqode, Senin (20/5/2024).

Setelah dua penguasa OS dunia ini merilis fitur scan QR code bawaan di kamera HP, QR code disebut makin populer di dunia, terutama untuk tujuan non-pembayaran.

Di China, kode QR sudah digunakan secara luas melalui aplikasi super mereka seperti Alipay dan WeChat untuk melakukan segala hal mulai dari melakukan pembayaran hingga memanggil taksi, dan lainnya.

Menurut data QRTiger, di China, QR code di-scan sebanyak 113,6 juta kali dalam satu bulan pada 2013 silam.

Miliarder China sekaligus pendiri Alipay, Jack Ma sering dianggap memelopori penggunaan Kode QR untuk pembayaran, sesuatu yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Masahiro Hara.

Baca juga: QR Code Palsu di Area Parkir Dimanfaatkan untuk Curi Data Pribadi

Cara membuat QRIS atau cara daftar QRIS bagi pelaku usaha (UMKM) dengan mudah. BCA. Cara membuat QRIS atau cara daftar QRIS bagi pelaku usaha (UMKM) dengan mudah.
Waktu berlalu kini kode QR ada dimana-mana. Teknologi ini menjadi sangat populer di beberapa wilayah.

Beberapa negara bahkan memiliki nama/penyebutan tersendiri untuk QR Code sebagai standar nasional pembayaran non-tunai di negaranya. Misalnya, di Indonesia disebut "QRIS", di Singapura disebut "SGQR", di India disebut "UPI", hingga di Brasil disebut "PIX QR".

Statistik soal QR code

Dari laporan statistik kode QR terbaru dari QR TIGER QR Code Generator terungkap, QR code di-scan sebanyak 26,95 juta kali pada 2023. 

Berdasarkan database SourceWeb, berikut 10 negara yang paling banyak melakukan scan QR code pada 2023:

  • Amerika Serikat – 38,17%
  • India – 9,11%
  • Meksiko – 3,90%
  • Prancis – 3,86%
  • Spanyol – 3,14%
  • Arab Saudi – 2,75%
  • Turki – 2,66%
  • Inggris – 2,10%
  • Rusia – 1,95%
  • Kanada – 1,63%

Berdasarkan laporan statistik QR TIGER, QR code paling banyak digunakan untuk memuat informasi:

  • URL – 47,68%
  • Berkas – 23,71%
  • vCard – 13,08%
  • Tautan di Bio (Media sosial) – 3,40%
  • MP3 – 3,39%
  • Halaman arahan (HTML) – 2,98%
  • Toko Aplikasi – 1,17%
  • Formulir Google – 1,02%
  • Tidak bisa – 0,99%
  • Teks – 0,71%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com