Fitur Recall sendiri bekerja dengan cara mengambil tangkapan layar (screenshot) dari aktivitas pengguna setiap beberapa detik. Nantinya, berbagai aktivitas tersebut bakal disimpan ke dalam "linimasa Recall."
Beragam aktivitas seperti situs web yang dikunjungi dan apa yang diketik oleh pengguna, hampir semuanya bakal disimpan oleh Recall. Dengan data tersebut, Recall memungkinkan penggunanya untuk mencari dan mengakses kembali aktivitas mereka dengan cepat.
Baca juga: Microsoft Tunda Peluncuran Fitur AI Recall untuk PC Copilot Plus
Akan tetapi, fitur ini disebut bakal menyimpan hampir segala hal dari perangkat pengguna, termasuk kata sandi, informasi keuangan yang sensitif, riwayat penelusuran dari browser, dan masih banyak lagi.
Meskipun Microsoft meyakinkan penggunanya bahwa semua data sensitif itu tersimpan secara lokal di dalam perangkat dan akan menjaga informasi pengguna tetap aman. Namun pakar keamanan siber memperingatkan semua data itu tetap dapat dicuri oleh peretas.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TomsGuide, Jumat (21/6/2024), setelah mengubah mekanismenya menjadi opsional, Microsoft kini memutuskan untuk menunda peluncuran fitur Recall. Fitur ini juga baru akan hadir di Windows Insider Program (WIP).
Menurut Microsoft, fitur Recall bakal digulirkan terlebih dahulu di WIP. Setelah mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunitas Windows Insider, barulah Microsoft berencana akan merilis fiturnya itu ke semua perangkat PC Copilot Plus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.