Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Didenda Rp 3,8 Triliun

Kompas.com - 03/09/2021, 19:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WhatsApp didenda senilai 225 juta euro atau sekitar Rp 3,8 triliun terkait masalah privasi. Denda tersebut dijatuhkan oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) setelah melakukan investigasi terhadap dugaan pelanggaran data pribadi.

DPC yang memimpin pengawasan perlindungan data di Uni Eropa mengatakan, denda diberikan terkait keluhan yang dilayangkan kepada WhatsApp pada 2018 terkait transparansi pemrosesan data.

Sejak 2018, investigasi dilakukan terhadap WhatsApp mengenai pemrosesan data pengguna. Investigasi tersebut termasuk mengawasi bagaimana pemrosesan data antara WhatsApp dengan perusahaan lain yang dimiliki Facebook.

Dari hasil investigasi tersebut disimpulkan bahwa WhatsApp gagal memenuhi kewajiban memenuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Eropa atau General Data Protection Regulation (GDPR).

Dalam putusan setebal 266 halaman, komisaris Helen Dixon, mengatakan perusahaan juga tidak cukup terbuka kepada para pengguna. Perusahaan hanya memberikan 41 persen informasi yang ditentukan kepada pengguna layanannya.

Baca juga: Aturan Baru untuk Pengguna yang Menolak Kebijakan Privasi WhatsApp

Pihak WhatsApp sendiri mengatakan, telah memberikan informasi yang komprehensif terkait kebijakan privasi yang diberlakukan tahun 2018 lalu.

"Kami tidak sepakat dengan keputusan hari ini, mengenai transparansi yang sudah kami berikan ke pengguna di tahun 2018 dan pinaltinya benar-benar tidak proporsional," jelas perwakilan WhatsApp.

Menurut aktivisi privasi asal Austria yang beberapa kali mengawal kasus privasi Facebook, Max Schrems, denda tersebut awalnya hanyalah 50 juta euro (sekitar Rp 846,9 juta).

Dewan Perlindungan Data Uni Eropa sendiri mengatakan telah memberikan beberapa petunjuk kepada DPC untuk segera menuntaskan kasus ini.

Dewan Perlindungan Data Uni Eropa menilai, DPC lamban mengeluarkan putusan dalam kasus-kasus yang melibatkan raksasa teknologi.

Mereka juga menilai denda yang dijatuhkan masih kurang cukup dalam setiap kasus pelanggaran yang terjadi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Jumat (3/9/2021)

Seperti WhatsApp misalnya, dewan mengatakan seharusnya denda turut memperhitungkan omset Facebook sebagai induk WhatsApp dan perusahaan harus melunasi dalam jangka waktu tiga bulan, bukan enam bulan.

Baca juga: WhatsApp Uji Coba Tampilan Baru di Android, Begini Penampakannya

Pada Juli lalu, pertemuan Dewan perlindungan Data Eropa mengeluarkan instruksi untuk DPC agar menilai kembali dan meningkatkan denda yang diusulkan berdasarkan sejumlah faktor.

Dalam penilaian ulang, barulah diputuskan denda sebesar 225 juta euro untuk WhatsApp.

Selain itu, DPC juga menegur dan meminta WhatsApp untuk mematuhi proses dan mengambil tindakan perbaikan.

Selama proses investigasi ini, regulator telah mengajukan 14 pertanyaan ke Facebook dan anak perusahaannya, WhatsApp dan Instagram pada akhir tahun lalu.

Menurut Komisi Perlindungan Data Jerman, Ulrich Kelber, Undang-undang Perlindungan Data Pribadi Eropa atau General Data Protection Regulation (GDPR) sudah mulai menunjukan "taringnya" dalam menertibkan perlindungan data dan kebebasan informasi di Uni Eropa.

"Yang penting untuk saat ini adalah beberapa kasus terbuka WhatsApp di Irlandia akhirnya diputuskan, jadi kami bisa mengambil langkah cepat menuju penegakan hukum perlindungan data yang seragam di Eropa," kata Kelber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com