Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2022, 16:00 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai PHK perusahaan teknologi masih belum reda. Kali ini, Xiaomi yang dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Xiaomi dilaporkan mem-PHK sekitar 900 karyawan. Laporan ini menambah deretan perusahaan teknologi yang mem-PHK karyawan di tengah situasi ekonomi yang tak stabil.

PHK kali ini kabarnya bersifat global, akan tetapi, tidak diketahui rinci karyawan mana yang terdampak keputusan PHK.

Menurut laporan outlet media South China Morning Post (SCMP), angka 900 karyawan tersebut setara hampir 3 persen karyawan. Namun, tidak diketahui alasan pasti di balik keputusan PHK tersebut.

Spekulasi menyebutkan keputusan PHK ditempuh perusahaan karena Xiaomi tidak mencapai taget kuartal bahkan mendapati penurunan hampir 20 persen pada kuartal yang berakhir Juni lalu. Xiaomi sendiri belum mengonfirmasi laporan PHK ini.

Baca juga: Xiaomi Disebut Bakal Bikin Sub-brand Baru

Adapun jumlah karyawan Xiaomi per 30 Juni lalu dilaporkan sebanyak 32.869 karyawan. 30.110 di antaranya merupakan karyawan yang bekerja di kantor pusat Xiaomi di Beijing. Selebihnya, karyawan Xiaomi berada di India dan Indonesia.

Kondisi bisnis Xiaomi

Menurut laporan SCMP, Xiaomi kesulitan mencapai target kuartal dan mengalami penurunan 20 persen dalam penjualan tahun ke tahun.

Kondisi ini juga sempat diutarakan Presiden Xiaomi, Wang Xiang, saat melaporkan pendapatan dan keuangan perusahaan.

"Pada kuartal ini, industri kami menghadapi banyak tantangan termasuk meningkatnya inflasi global, fluktuasi valuta asing dan kondisi politik yang kompleks," kata Wang Xiang dikutip KompasTekno dari India Today, Jumat (26/8/2022).

"Tantangan ini berdampak signifikan pada permintaan pasar secara keseluruhan dan kondisi keuangan kami untuk periode tersebut," imbuh Wang.

Selain karena lockdown di China yang menyebabkan pengiriman ponsel menurun di negara tersebut, Xiaomi juga menghadapi tantangan di pasar India. Xiaomi menjadi target pemerintah setempat karena dinilai menghindari pajak yang diberlakukan di India. 

Baca juga: Ponsel Misterius Xiaomi Segera Masuk Indonesia, Redmi A1?

Terlepas dari menurunnya performa bisnis perusahaan, Xiaomi bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang memutuskan PHK karyawan pada tahun ini.

Beberapa perusahaan teknologi ternama lainnya juga menempuh upaya yang sama seperti Apple, Netflix, Twitter hingga Microsoft.

Google belum lama ini juga memperingatkan adanya PHK kepada karyawan untuk kuartal selanjutnya.

CEO Google, Sundar Pichai berkata bahwa perusahaannya memiliki terlalu banyak karyawan, padahal jumlah pekerjaannya terbilang sedikit. Untuk itu ia meminta seluruh karyawan untuk bekerja lebih gigih dan memberikan performa terbaik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com