Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Bayar Samsung Rp 124 Triliun demi Amankan Search dan Play Store

Kompas.com - 17/11/2023, 09:00 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Google ternyata harus merogoh kocek sebesar 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 124,3 triliun, agar layanannya tersedia secara bawaan di jajaran smartphone Samsung.

Dana tersebut digelontorkan demi "mengamankan" mesin pencari Google Search, Google Assistant serta toko aplikasi Google Play Store di HP Samsung, selama periode empat tahun sejak kesepakatan diteken.

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Presiden Kemitraan Google, James Kolotouros, dalam sebuah persidangan di pengadilan San Francisco, Amerika Serikat. Sidang itu memproses gugatan Epic Games yang menuduh Google melanggar undang-undang antimonopoli.

Dalam persidangan itu, pengacara Epic Games Lauren Moskowitz, memaparkan perjanjian Google dengan Samsung sebagai salah satu contoh kesepakatan yang dilakukan Google mulai empat tahun lalu dengan vendor ponsel Android.

Google disebut berbagi pendapatan Play Store dengan vendor perangkat Android, demi memastikan layanan Google diinstal di perangkat.

Kemudian, pengacara Epic bertanya pada Kolotouros tentang hal tersebut. Kolotouros pun menjabarkannya dan merinci jumlah biaya yang dibayarkan Google ke Samsung.

Eksekutif Google itu juga mengungkapkan bahwa Samsung berkontribusi pada separuh bahkan lebih dari pendapatan Play Store.

Dalam sidang itu, pihak Epic berupaya menunjukkan bahwa para eksekutif Google begitu mencegah peredaran toko aplikasi pihak ketiga, karena bakal mengurangi keuntungan Play Store.

Menurut pengacara Epic, Google juga pernah menawarkan Samsung 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3,1 triliun) selama empat tahun pada tahun 2019.

Tawaran itu bermaksud agar Samsung Galaxy Store tersedia di Play Store, bukan sebagai aplikasi bawaan handphone (HP) Samsung yang sudah terinstal sebelumnya. Cara ini juga mencegah Samsung menawarkan sistem pembayaran atau penagihan sendiri.

Baca juga: Google Digugat, Dituduh Monopoli Iklan Digital

Namun, proposal itu dibatalkan Google. Pada akhirnya, Google dan Samsung menyepakati tiga perjanjian bernilai 8 miliar dollar AS selama empat tahun seperti diungkapkan Kolotouros. Kesepakatan ini ditandatangani sekitar tahun 2020. 

Kolotouros juga memastikan Google dan Samsung tidak pernah sepakat soal penempatan Galaxy Store di layar utama atau beranda ponsel.

Kesepakatan itu salah satunya juga bertujuan agar mencegah pengguna beralih dari perangkat Android Samsung ke iPhone.

Menurut Kolotouros, praktik ini sah baik antara Google dengan vendor ponsel maupun pengembang, dengan dalih kompetisi sehat, dihimpun KompasTekno dari Android Authority, Jumat (16/11/2023).

Diduga monopoli Google Search

Bukan hanya Epic Games, Departemen Kehakiman (Department of Justice/DOJ) AS dan sejumlah koalisi negara-negara bagian AS juga menuduh Google melakukan praktik monopoli dan mempertahankan dominasi mesin pencarian Google Search.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com