Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Game E3 Dihentikan Setelah Berjalan 28 Tahun

Kompas.com - 13/12/2023, 07:06 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pameran game dan elektronik terbesar di dunia, yakni Electronic Entertainment Expo (E3) resmi dihentikan setelah berjalan selama 28 tahun.

Kabar tersebut disampaikan oleh penyelenggara E3, Entertainment Software Association (ESA) dalam sebuah posting di media sosial X (dahulu Twitter), Selasa (12/12/2023).

"Setelah lebih dari dua dekade E3 diselenggarakan, setiap pameran E3 lebih besar daripada sebelumnya, kini waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih atas kenangannya. GGWP (Permainan yang bagus)," bunyi pengumuman tersebut.

Baca juga: Daftar Istilah di Setting Grafis Game PC dan Maknanya

Dalam kesempatan terpisah, Stanley Pierre-Louis selaku presiden dan CEO ESA mengatakan bahwa mengucapkan selamat tinggal pada E3 sulit dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut merupakan keputusan yang tepat.

"Kami tahu bahwa seluruh industri game, pemain, dan kreator memiliki minat yang besar terhadap E3. Kami juga memiliki semangat itu," kata Pierre-Louis kepada The Washington Post, sebagaimana dihimpun KompasTekno.

"Kami juga tahu betapa sulitnya mengucapkan selamat tinggal kepada acara E3 yang begitu dicintai, tetapi penutupan tersebut merupakan keputusan yang tepat, mengingat peluang baru yang dimiliki industri game untuk menjangkau pengguna dan para mitra," imbuhnya.

Adapun peluang baru tersebut merupakan konferensi pers online yang memberikan informasi langsung kepada audiens, tanpa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan ketika mengikuti pameran dagang, termasuk biaya stan (booth) dan biaya perjalanan.

Strategi seperti ini pertama kali diadopsi oleh Nintendo tahun 2011 lewat Nintendo Direct, kemudian Sony dengan State of Play. Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang masih mengumumkan game terbarunya lewat pameran fisik.

Baca juga: Daftar Pemenang The Game Awards 2023, Baldurs Gate 3 Jadi Game Terbaik

"Salah satu dari perusahaan besar ini (Nintendo, Sony, dan Microsoft) bisa membuat pamerannya sendiri, (dan) juga bermitra dengan acara industri lainnya untuk menampilkan berbagai game," ungkap Pierre-Louis.

“Hal ini menarik bagi industri kami (game), dan ini merupakan peluang bagi mereka (perusahaan game) untuk mengeksplorasi cara melibatkan audiens baru dengan cara yang berbeda.”

Ditinggal para pemain industri game

Ajang game E3 pertama kali digelar pada 1995. Seiring berjalannya waktu, pameran game ini sempat menjadi yang terbesar. Para pemain penting di industri seperti Sony, Nintendo, maupun Microsoft berpartisipasi di E3 untuk memamerkan proyek terbarunya.

Walaupun demikian, E3 kian ditinggalkan oleh perusahaan game yang menggelar acara masing-masing seperti disebut sebelumnya. Pada 2018, Sony PlayStation meninggalkan E3 dan memicu efek domino yang menyebabkan perusahaan lain ikut meninggalkan E3.

Berselang satu tahun kemudian, jurnalis sekaligus mantan kolaborator E3 Geoff Keighley mengumumkan bahwa ia berhenti membantu ESA dalam penyelenggaraan E3. Keighley kemudian membuat pamerannya sendiri bertajuk Summer Game Fest dan The Game Awards.

E3 tetap digelar pada 2019 secara luring (offline), tetapi E3 2020 dibatalkan karena pandemi Covid-19. ESA pun menggelar acara E3 digital pada 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com