Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat AI, Posisi Ini Paling Banyak Dicari Perusahaan di Indonesia saat Ini

Kompas.com - Diperbarui 13/06/2024, 08:45 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Microsoft dan platform jejaring sosial profesional LinkedIn merilis laporan riset tahunan Work Trend Index 2024, Selasa (11/6/2024).

Laporan ini membahas penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dunia kerja.

Dalam acara media roundtable yang digelar di kantor Microsoft Indonesia, Rohit Kalsy selaku Indonesia Country Lead LinkedIn mengungkap lowongan pekerjaan baru yang paling dicari setelah masifnya implementasi AI di perusahaan-perusahaan.

Baca juga: Riset Microsoft: 92 Persen Pekerja Kantoran Indonesia Pakai AI, Kalahkan Persentase Global

Salah satu posisi yang akan banyak dibutuhkan perusahaan adalah Kepala Divisi AI atau Head of AI. Sesuai title-nya, posisi ini akan mengurusi aneka macam tugas yang berkaitan dengan penggunaan AI di perusahaan.

"Dalam lima tahun terakhir, permintaan terhadap peran Head of AI ini telah meningkat tiga kali lebih banyak," kata Kalsy.

Kalsy kemudian menghubungkan permintaan tersebut dengan data Work Trend Index 2024.

Dalam data tersebut, disebutkan banyaknya adopsi alat kecerdasan buatan secara bawah ke atas (bottom-up), artinya karyawan berinisiatif menggunakan AI tanpa perlu difasilitasi oleh tempat kerjanya.

Rohit Kalsy selaku Indonesia Country Lead LinkedIn di media roundtable peluncuran laporan Work Trend Index 2024, yang digelar oleh Microsoft dan LinkedIn.KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Rohit Kalsy selaku Indonesia Country Lead LinkedIn di media roundtable peluncuran laporan Work Trend Index 2024, yang digelar oleh Microsoft dan LinkedIn.
Hal ini membuat pemimpin perusahaan ragu cara menerapkan AI tersebut secara atas ke bawah (top-down), sehingga AI bisa digunakan menyeluruh oleh semua pekerja di perusahaan.

Jadi, peran Head of AI menjadi penting untuk pemerataan penggunaan AI di perusahaan.

"Head of AI menjadi peran baru yang bakal muncul akibat kecerdasan buatan, di seluruh dunia dan termasuk juga Indonesia," jelas Kalsy.

Indonesia melek AI

Laporan Microsoft dan LinkedIn bertajuk "AI at work is here, Now comes the hard part" (AI di tempat kerja telah hadir, sekarang bagian sulitnya) menunjukkan bahwa pekerja kantoran (knowledge workers) di Indonesia sudah melek AI.

Sebanyak 92 persen knowledge workers di Tanah Air sudah menggunakan AI generatif di tempat kerja. Angka tersebut lebih tinggi dibanding global (75 persen) dan Asia Pasifik (83 persen).

Baca juga: Lowongan Kerja Bidang AI Naik 1.000 Persen, Ada 10 Skill yang Paling Dicari

Adapun data ini diambil dari survei terhadap 31.000 orang di 31 negara termasuk Indonesia, tren ketenagakerjaan dan perekrutan di LinkedIn, serta pola produktivitas dari software Microsoft 365 (Word, Teams, Powerpoint, dll).

"Ini membuktikan level kreativitas dan rasa ingin tahu yang dimiliki talenta-talenta Indonesia atau knowledge workers sangat tinggi sekali. Angka ini secara global paling tinggi, di seluruh dunia yang menjadi nomor satu adalah Indonesia," kata Dharma Simorangkir, President Direktur Microsoft Indonesia kepada KompasTekno.

"Artinya ini menjadi peluang yang sangat besar bagi populasi kita yang produktif untuk menjadi lebih besar," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com