Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irit Anggaran, Pemerintah Brasil Pakai AI untuk Analisis Laporan Hukum

Kompas.com - 15/06/2024, 19:25 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Pemerintah Brasil memakai layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari OpenAI untuk menganalisis dokumen hukum.

Praktik ini ditempuh guna menghemat anggaran negara tersebut, khususnya dalam menangani kasus hukum.

Dalam praktiknya, layanan AI induk ChatGPT itu akan membantu pemerintah Brasil menganalisis apakah suatu kasus perlu ditindaklanjuti atau tidak. Dari situ, kantor Jaksa Agung Brasil atau disebut Advocacia-Geral da União (AGU) bisa menentukan keputusan akhirnya.

Layanan AI itu juga dikerahkan untuk membantu memetakan tren hingga hingga tindakan yang potensial bagi lembaga terkait.

Kantor kejaksaan Brasil tak merinci berapa harga layanan itu. Hanya menyebutkan bahwa Microsoft lah yang akan menyediakan layanan AI dari OpenAI tersebut lewat platform komputasi cloud Azure.

Baca juga: Dokter Bedah di Brasil Pakai Apple Vision Pro untuk Bantu Operasi

AGU menyatakan bahwa layanan AI itu bakal menjadi pelengkap, dan tidak serta merta menggantikan pekerja yang sudah ada sebelumnya.

"Ini akan membantu mereka mendapatkan efisiensi serta akurasi, dan semua aktivitas (tetap) dimonitor sepenuhnya oleh manusia," ujar pihak AGU, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/6/2024).

Adapun anggaran untuk memproses hukum di Brasil dinilai menghabiskan sebagian besar anggaran federal. Walaupun AGU tak membeberkan alasan kenaikan biaya pengadilan di negaranya.

Pada tahun depan, pemerintah memproyeksikan bahwa anggaran hukum akan menghabiskan 70,7 miliar real Brasil (sekitar Rp 213 triliun), untuk kasus yang tidak bisa lagi diproses lebih lanjut lewat mekanisme banding.

Angka itu belum termasuk urusan lain yang diasumsikan bernilai sekitar 30 miliar real Brasil (sekitar Rp 90 triliun) per tahun. Jadi, total anggaran yang diperlukan untuk tahun depan sekitar 100 miliar real Brasil (sekitar Rp 301 triliun).

Jumlah itu meningkat tajam dibanding tahun 2015, ketika anggaran hukum Brasil mencapai 37,3 miliar real Brasil (sekitar Rp 112 triliun).

Baca juga: Nvidia, OpenAI, dan Microsoft Diduga Memonopoli AI

Jumlah itu juga 15 persen lebih besar dari anggaran yang dialokasikan untuk membayar asuransi pengangguran dan bonus upah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

ChatGPT diblokir di Italia

Berbeda dari Brasil, Italia justru memblokir chatbot OpenAI, ChatGPT pada Maret tahun lalu.

Menurut Otoritas Perlindungan Data (Data Protection Authority/DPA) Italia, ada dua alasan utama mengapa ChatGPT dilarang di Negeri Pizza itu.

Pertama, OpenAI selaku pengembang ChatGPT disebut DPA telah mengumpulkan data pribadi dari pengguna secara tidak sah. Pihak OpenAI tidak transparan memberikan informasi ke pengguna bahwa data mereka diambil dan digunakan untuk melatih ChatGPT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com