Nama besar aplikasi pesan instan WhatsApp turut terseret dalam kasus ini. Sebab, upaya peretasan yang dilakukan terhadap ponsel milik Bezos diyakini melalui perantara obrolan WhatsApp.
Dalam laporan The Guardian yang dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Kamis (23/1/2020), Pangeran Salman diduga mengirimkan pesan pribadi ke Bezos berupa sebuah video.
Baca juga: Ponsel Bos Amazon Diretas Pangeran Arab Lewat WhatsApp
Video itulah yang diduga mengandung malware yang kemudian menyebar ke perangkat setelah dibuka.
Malware tersebut kabarnya berhasil mencuri banyak data dari ponsel bos Amazon. Tapi tidak disebutkan data-data apa saja yang berhasil diambil alih.
Mohammed bin Salman juga disebut pernah mengirim pesan WhatsApp kepada Bezos pada bulan November 2018 dan Februari 2019.
Pesan tersebut berisikan informasi pribadi dan rahasia Besoz tentang kehidupan pribadinya yang belum banyak diketahui publik.
Menurut perwakilan PBB, David Kaye dan ahli independen yang ditunjuk PBB untuk memeriksa pelanggaran HAM dan kebebasan berekspresi, Pangeran Salman terlibat dalam kasus peretasan ini untuk mempengaruhi pemberitaan The Washington Post tentang Arab Saudi.
Menggunakan spyware Pegasus
Laporan New York Times menyebut, analisis forensik digital pada ponsel Bezos dilakukan oleh firma konslutasi bisnis kenamaan yang berbasis di AS, FTI Consulting.
Dari hasil investigasi itu, FTI menemukan malware yang digunakan untuk meretas ponsel Bezos adalah Pegasus, spyware buatan perusahaan Israel bernama NSO Group.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.