Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Kamera Pengawas, Apa Bedanya IP Camera dan CCTV?

Kompas.com - 05/07/2020, 10:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamera pengawas menjadi salah satu alat keamanan yang cukup banyak digunakan, baik di tempat umum maupun rumah pribadi. Ada dua jenis kamera pengawas yang banyak populer saat ini, yakni IP Camera dan CCTV.

Baca juga: Kejahatan Marak di Indonesia, Kamera CCTV Bisa Apa?

Prinsip utama dua kamera tersebut sebenarnya sama, yakni merekam video yang kemudian dikirimkan ke sebuah perangkat lalu ditampilkan di monitor. Namun, ada banyak perbedaan cara kerja dan fitur yang dimiliki masing-masing kamera.

CCTV

Closed-Circuit Television atau biasa disingkat CCTV mengandalkan sinyal analog. Sinyal analog digunakan untuk mentransmisi video dari satu kamera atau lebih ke perangkat penerima (receiver).

Kamera analog merekam gambar, lalu mengirim gambar tersebut melalui kabel coaxial ke Digital Video Recorder (DVR). DVR kemudian mengubah video dari sinyal analog ke sinyal digital, memadatkan data, dan menyimpannya dalam hard drive.

Monitor, yang digunakan untuk menampilkan hasil rekaman, harus tersambung dengan DVR.
DVR bisa juga terkoneksi ke router dan modem untuk menampilkan video melalui internet dalam jaringan internal.

Baca juga: Dianggap Melanggar HAM, Perusahaan CCTV China Diblokir AS

Secara biaya, CCTV analog bisa lebih murah daripada IP camera. DVR juga lebih mudah dipasang dan bandwidth yang dibutuhkan juga lebih rendah.

Sebab, transmisi video dilakukan menggunakan DVR dan kabel coaxial, bukan LAN. Tapi, karena itu pula, CCTV analog membutuhkan banyak kabel, apalagi jika kamera yang dipasang berjumlah banyak.

Kualitas gambar yang dihasilkan CCTV analog juga lebih rendah. Resolusinya hanya 720×575.
Konsekuensinya, detail video akan susah dilihat karena buram atau blur.

Selain itu, CCTV analog juga tidak memiliki kemampuan digital zoom. Hal ini patut dipertimbangkan sebelum memasang, sebab detail yang kurang jelas akan menyulitkan proses identifikasi.

Sudut pandang CCTV analog kebanyakan juga terbatas, sehingga perlu jumlah kamera yang lebih banyak apabila wilayah yang ingin diawasi cukup luas. Dengan keterbatasan bidang pandang ini pula, penempatan kamera CCTV analog harus lebih cermat.

Selain itu, DVR juga memiliki port yang terbatas. Apabila kamera yang dipasang lebih banyak, DVR yang dibutuhkan juga bisa lebih dari satu. CCTV analog juga tidak bisa dienkripsi sehingga videonya bisa saja disadap pihak lain.

IP camera

Ilustrasi IP CameraShutterstock Ilustrasi IP Camera

Berbeda dengan CCTV analog, IP camera mengandalkan koneksi internet untuk mengirim gambar tangkapannya. Namanya sendiri merupakan singkatan dari "Internet Protocol camera".

IP camera tidak memerlukan DVR sebagaimana CCTV. Sebagai gantinya, IP camera membutuhkan perangkat bernama switch yang disambungkan ke network video recording (NVR),

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com