KOMPAS.com - Pendiri Apple, Steve Jobs bukanlah satu-satunya orang yang "membenci" aplikasi PowerPoint untuk keperluan rapat.
Pandangan mengenai hal tersebut juga pernah disampaikan oleh dua bos perusahaan teknologi asal AS, Jeff Bezos dan Elon Musk.
Pada Desember 2020 lalu, CEO Tesla Elon Musk, secara terang-terangan menyarankan petinggi perusahaan di Amerika Serikat untuk membatasi penggunaan PowerPoint saat rapat.
Menurut Musk, rapat dengan menggunakan PowerPoint hanya akan menguras banyak waktu yang sebetulnya bisa lebih dimanfaatkan untuk fokus dalam pengembangan produk atau layanan.
"Apakah para eksekutif di Amerika Serikat fokus pada peningkatan produk? Menurut saya tidak. Bijaklah mengatur keuangan, kurangi waktu untuk melakukan rapat, dan batasi penggunaan PowerPoint," ungkap Musk.
Baca juga: Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia, Bersiap Bangun Kota di Mars
Secara tersirat, Musk ingin para pemimpin perusahaan benar-benar fokus berinovasi pada produk dan layanan mereka. Dengan begitu, tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan tentu akan tercapai.
Selain itu, Musk juga menyarankan agar para pengusaha di AS lebih memahami apa kemauan konsumennya sehingga mereka tahu bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas.
Lain halnya dengan Elon Musk, Jeff Bezos telah melarang penggunaan PowerPoint sejak 2004. Alasannya adalah PowerPoint dinilai tidak efektif untuk digunakan sebagai acuan atau pendukung dalam sesi rapat.
Sebagai gantinya, CEO Amazon itu memberikan memo sebanyak enam halaman kepada peserta rapat. Memo itu digunakan untuk menulis gagasan secara naratif ketika rapat berlangsung.
Setelah itu, para partisipan diberi waktu sekitar 30 menit untuk memahami ide atau topik yang sudah mereka tulis sebelum didiskusikan bersama-sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.