Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Benarkah Filter Cahaya Biru di Ponsel Meningkatkan Kualitas Tidur?

Kompas.com - 29/04/2021, 20:09 WIB
Penulis Bill Clinten
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com - Blue light (sinar biru) yang dipancarkan layar ponsel memiliki efek buruk berupa mempercepat kerusakan mata dalam jangka panjang.

Beberapa riset juga mengklaim bahwa sinar biru tersebut bisa memblokir hormon yang berguna untuk membuat seseorang mengantuk, yaitu melatonin. Artinya, paparan sinar biru yang terlalu ekstrim dapat menimbulkan gejala susah tidur.

Oleh sebab itu, sejumlah vendor smartphone menghadirkan fitur yang bisa meredam atau menyaring (filter) paparan blue light berlebih agar efek negatifnya sedikit berkurang.

Baca juga: Ini Sebabnya Tak Boleh Menatap Layar Ponsel di Kegelapan

Beberapa di antaranya seperti Apple yang menghadirkan fitur Night Shift di perangkat berbasis iOS pada 2016 lalu, Xiaomi dengan Reading Mode, serta Oppo dan Samsung dengan fitur Eye Comfort.

Fitur ini biasanya diaktifkan di malam hari ketika pengguna memainkan ponselnya atau tengah membaca dan melihat sebuah konten di smartphone dalam keadaan gelap.

Selain melindungi mata, penyaring cahaya biru di ponsel dimaksudkan untuk membuat pengguna yang memakainya lebih mudah terlelap dan meningkatkan kualitas tidur.

Benarkah filter cahaya biru di ponsel meningkatkan kualitas tidur?

Menurut riset yang dilakukan profesor psikolog dari Birmingham Youth University, Chad Jensen, fitur semacam Night Shift ternyata tidak akan membuat penggunanya cepat tertidur atau memiliki kualitas tidur yang baik.

Pernyataan tersebut disimpulkan Jensen setelah ia membandingkan pengguna yang memiliki durasi tidur sekitar 7 jam (mendekati angka yang disarankan, yaitu 8-9 jam), serta mereka yang tidur kurang dari 6 jam (angka yang tidak disarankan) tiap malamnya.

Hasilnya, kelompok orang yang tidur sekitar 7 jam dan tidak menggunakan ponsel sama sekali mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dibanding mereka yang sebelumnya menggunakan smartphone, baik dengan fitur Night Shift atau tidak.

Ilustrasi bangun tidurPixabay/Katniss12 Ilustrasi bangun tidur

Di sisi lain, kelompok orang yang mendapatkan tidur kurang dari 6 jam dan tidak menggunakan ponsel sama sekali tak mengalami perbedaan kualitas tidur dibanding mereka yang menggunakan smartphone, baik dengan fitur Night Shift atau tidak.

Baca juga: Baca E-book Sambil Baring Dapat Merusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke