Jaringan 2G misalnya masih digunakan untuk perangkat EDC dan 3G masih digunakan di wilayah terluar yang sulit dijangkau 4G LTE. Sekalipun teknologi 4G punah sepenuhnya, kemungkinan membutuhkan waktu puluhan tahun ke depan.
Sementara itu, penggelaran jaringan 5G juga memerlukan waktu terutama dari sisi infrastruktur. Belum lagi biaya pemasangan 5G membuthkan modal yang sangat besar.
Hal ini belum dapat dipastikan, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi.
Bagi pengguna internet di negara atau kota-kota besar, besar kemungkinan dapat menikmati jaringan 5G dengan segera.
Di Indonesia sendiri, layanan 5G baru hadir secara terbatas pada tahap awal pengguliran 5G secara komersil oleh Telkomsel.
Menurut Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, adopsi jaringan 5G bisa lebih cepat dibanding 4G. Sebab, melihat dari penerapan teknologi sebelumnya, semakin canggih teknologi maka semakin cepat diserap pasar.
"Kalau kita belajar dari 4G butuh enam tahun (untuk pemerataan), bayangan saya 5G bisa lebih pendek karena teknologi (jika) semakin canggih, (maka) semakin cepat implementasinya," ujar Setyanto dalam acara konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin (25/5/2021).
Beberapa aspek juga menjadi pertimbangan pemerataan jaringan 5G. Seperti modal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur, regulasi, dan eksositem industri serta kesiapan pasar.
Baca juga: Tak Semua Ponsel 5G di Indonesia Bisa Tersambung ke Jaringan 5G Telkomsel, Ini Sebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.