Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Minta Maaf dan Hapus Foto Street View yang Diprotes Warga Tangerang

Kompas.com - 28/10/2021, 14:32 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak Google Indonesia meminta maaf setelah keberadaan mobil pemetaan Google Street View diprotes warga, karena dianggap melanggar privasi.

Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan mengatakan bahwa masalah ini adalah kesalahpahaman. Sebab, menurut dia, seharusnya Google Street View hanya menampilkan foto yang diambil di properti publik saja.

"Jelas terjadi sebuah kesalahpahaman dan kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami warga setempat," kata Feliciana melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Ingin Hapus Foto Rumah di Google Street View? Begini Caranya

Feliciana juga mengonfirmasi bahwa gambar street view yang diprotes oleh Khairul sudah dihapus dari Google Street View.

"Segera setelah kami mengetahui masalah ini, kami menghapus gambar yang dimaksud. Perlu saya klarifikasi, (gambar street view yang diprotes) sudah tidak ada di Street View ya," imbuh Feliciana.

Eko Pramono, karyawan Google Street View, menggendong alat Street View Trekker yang digunakan untuk mengambil imaji panorama dengan sudut 360 derajat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015). Alat berupa kamera dengan 15 lensa yang memiliki berat sekitar 20 kilogram tersebut memungkinkan pengambilan gambar 360 derajat di sekitar jalur yang dilewati pengguna alat itu.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Eko Pramono, karyawan Google Street View, menggendong alat Street View Trekker yang digunakan untuk mengambil imaji panorama dengan sudut 360 derajat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015). Alat berupa kamera dengan 15 lensa yang memiliki berat sekitar 20 kilogram tersebut memungkinkan pengambilan gambar 360 derajat di sekitar jalur yang dilewati pengguna alat itu.

Akibat masalah ini, Feliciana mengungkapkan bahwa pihak Google akan meninjau kembali prosedur pemetaan Google Street View, demi menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.

Diprotes warga Tangerang

Sebelumnya, Khairul Anam yang merupakan warga Kabupaten Tangerang keberatan dengan kegiatan pemetaan Google Street View di kawasan perumahannya.

Baca juga: Bikin Street View Borobudur, Google Cukup Pakai Satu Ransel

Menurut Khairul, pemetaan yang dilakukan oleh pihak Google itu tak berizin dan melanggar hak privasi warga setempat. Keluhan tersebut ia ungkapkan di media sosial Twitter dan viral di dunia maya.

Google Street View sendiri adalah fitur foto panorama 360 derajat dari Google, yang bisa memperlihatkan kondisi nyata jalanan atau alamat tertentu di dalam peta.

Di samping itu, Google Street View juga dapat memperlihatkan bagian depan rumah atau objek lain. Namun informasi sensitif seperti wajah, nomor rumah, plat nomor kendaraan, biasanya diedit dan dibuat blur.

Baca juga: Diprotes Warga Tangerang, Google Tinjau Ulang Prosedur Pemetaan Street View

Ada di Indonesia sejak 2014

Sekilas tentang Google Street View, fitur ini sendiri dirilis pada 2007. Namun, Google baru meresmikan Google Street View edisi Indonesia pada Agustus 2014. 

Saat awal kehadirannya, foto panorama jalan Street View baru hadir di empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Denpasar.

Mobil Google Street View yang merekam kota-kota di Indonesia.Deliusno/KOMPAS.com Mobil Google Street View yang merekam kota-kota di Indonesia.

Namun karena Street View ini adalah proyek jangka panjang Google, sekarang fitur ini sudah bisa memperlihatkan kondisi nyata jalanan di berbagai wilayah Indonesia.

Sebelum resmi diluncurkan, Google lebih dulu memulai proyek Google Street View edisi Indonesia dua tahun lebih awal, yakni pada November 2012.

Selama dua tahun, Google mendokumentasikan pemandangan jalan yang sejajar dengan mata manusia di empat kota besar tadi.

Baca juga: Pembuat Street View Hengkang dari Google, Ada Apa?

Saat proses dokumentasi, kamera Google Street View kadang dipasang di atas mobil, troli, sepeda, di atas perahu, bahkan dipegang sendiri oleh manusia. Semua itu tergantung pada medan lokasi yang ingin direkam.

Di Indonesia, sistem kamera dipasangkan di atap mobil yang akan menyusuri jalan-jalan beberapa kota. Mobil ini memajang logo Google Maps Street View dan Wonderful Indonesia.

Setelah perekaman selesai, selanjutnya adalah proses penyatuan gambar dengan komputer. Gambar disusun lalu "dijahit" hingga menghasilkan foto panorama 360 derajat.

Google akan memburamkan pelat nomor kendaraan dan wajah pengguna jalan yang terekam untuk melindungi privasi warga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com