Dengan menerima uang tersebut, Spyglass dianggap setuju untuk kehilangan kuasa untuk mengaudit pembukuan Microsoft.
Internet Explorer sempat menjadi browser yang cukup populer digunakan oleh banyak pengguna.
Pada tahun 2003, tercatat bahwa sebanyak 95 persen pengguna perangkat berbasis Microsoft kerap menggunakan browser Internet Explorer.
Di balik kesuksesannya tersebut, Internet Explorer ternyata menyimpan rahasia yang cukup kelam.
Pada tahun 2001, Microsoft dituduh sengaja telah membatasi penggunaan Internet Explorer, demi mempertahankan dominasi pasar Windows.
Dihimpun KompasTekno dari Engadget, Rabu (15/6/2022), Internet Explorer juga menerima reputasi yang buruk karena memiliki sistem keamanan yang lemah.
Melihat adanya sejumlah keluhan, Microsoft berupaya untuk mengatasi sejumlah kelemahan Internet Explorer.
Baca juga: Microsoft Ajak Berhenti Pakai Internet Explorer
Meski demikian, perbaikan tersebut tidak dilakukan Microsoft dengan cukup cepat.
Alhasil, sejumlah browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox hadir sebagai kompetitor besar dan menggeser nama Internet Explorer.
Bertepatan dengan peluncuran Microsoft Edge di Windows 10, Microsoft pada 2015 lalu mulai mengumumkan rencana untuk memensiunkan Internet Explorer.
Sejak itu hingga sekarang, Internet Explorer dan Microsoft Edge terpasang bersamaan di komputer dengan OS Windows 10.
Satu tahun berselang, Microsoft lalu menghentikan pengembangan fitur pada peramban Internet Explorer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.