Orang Indonesia Lebih Andalkan Mobile Banking dan E-Wallet untuk Transaksi Online

Bank digital

Aplikasi bank digital menurut survei Populix digunakan oleh 208 responden atau sekitar 33 persen dari total pengguna aplikasi finansial dalam survei ini. Dengan kata lain, penggunaan aplikasi ini masih lebih rendah dibanding aplikasi mobile banking dan e-wallet.

Meskipun menjadi yang terendah dari dua aplikasi finansial lainnya, aplikasi bank digital justru lebih sering dipakai oleh responden. Sebab, mayoritas responden berkata mereka menggunakan aplikasi ini setiap hari.

Salah satu alasannya adalah karena aplikasi ini dinilai praktis dan mudah digunakan.

Di Indonesia, terdapat sejumlah aplikasi bank digital yang dapat dipakai pengguna. Namun lima aplikasi bank digital yang paling banyak dipakai berdasarkan survei ini, yaitu bank Jago (46 persen), Neo Bank (40 persen), Jenius (32 persen), SeaBank (27 persen), dan BCA Blu (25 persen).

Baca juga: Daftar Bank Digital di Indonesia

Ke depannya Populix menaksir bahwa ketiga aplikasi finansial ini akan tumbuh, sebagaimana pernyataan responden yang menyatakan akan lebih sering memakai aplikasi mobile banking, e-wallet maupun bank digital di waktu mendatang. 

"Ke depannya, penggunaan aplikasi bank dan dompet digital ini juga diprediksi akan terus bertumbuh, di mana hal ini tercermin dari survei kami yang menemukan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan mereka akan semakin sering menggunakan aplikasi perbankan dan keuangan, baik mobile banking, digital banking, maupun e-wallet,” ujar Timothy.

Survei ini sendiri dilakukan Populix terhadap total 1.000 responden di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung hingga Medan. 54 persen di antaranya merupakan responden berusia 18-25 tahun, 25-35 tahun (31 persen), 36-45 tahun (13 persen) dan 46-55 tahun (2 persen).

Anda juga dapat melihat laporan terbaru Populix lebih lengkap melalui tautan berikut.

Baca juga: Bank Digital Marak di Indonesia, Apa Bedanya dengan Bank Konvensional?