Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AnTuTu: Smartphone RAM 12 GB dan Memori 512 GB Kian Populer

Kompas.com - Diperbarui 18/01/2023, 06:46 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Smartphone dengan RAM besar hingga 12 GB makin populer di pasar ponsel Android. Setidaknya demikian laporan tren yang diungkapkan oleh platform benchmark Antutu.

Dalam laporan itu, AnTuTu merangkum daftar preferensi pengguna terkait ponsel Android untuk kuartal IV-2022. Daftar itu mencakup aspek layar, RAM, prosesor hingga versi Android.

Nah, untuk RAM dan memori, AnTuTu menyebut fitur-fitur premium seperti RAM 12 GB hingga memori internal 512 GB, kian populer di semua model ponsel. Padahal, sebelumnya fitur-fitur itu hanya tersedia pada ponsel high-end atau flagship yang dibanderol dengan harga mahal.

Bila dibandingkan dengan laporan pada kuartal III-2022, popularitas ponsel dengan RAM 12 GB naik 2,5 persen. Adapun RAM 4, 6, dan 8 GB justru menunjukkan tren yang menurun. Tren lainnya terkait dengan RAM yaitu RAM 8 GB kini mulai banyak tersedia di ponsel kelas menengah maupun entry-level.

Baca juga: Begini Cara Menambah RAM HP Samsung, RAM 8 GB Bisa Jadi 16 GB

Selain dari aspek RAM, memori yang besar juga menunjukkan tren yang meningkat di antara pengguna ponsel. Secara umum, memori yang paling banyak dipilih pengguna pada kuartal IV-2022 adalah 128 GB dan 256 GB. Akan tetapi persentasenya turun dibanding kuartal III di tahun yang sama.

Yang menarik, ponsel dengan memori internal 512 GB justru kian populer dibanding kuartal sebelumnya dengan peningkatan 4,2 persen, menjadi 11,5 persen.

Layar 6,7 inci masih populer

Pada aspek layar, layar 6,7 inci masih unggul dibanding opsi ukuran layar lainnya dengan persentase 32,4 persen. Pilihan kedua yaitu layar berukuran 6,6 inci (23 persen), disusul layar 6,8 inci (13,7 persen).

Bila diakumulasikan, gabungan dari persentase ketiga hasil itu adalah 69,1 persen. Data ini menunjukkan bahwa pengguna Android lebih suka layar berukuran sedang, ketimbang layar yang lebih kecil atau lebih besar dari ukuran di atas.

Adapun resolusi layar yang paling umum dipakai adalah Full HD Plus (1.080 x 2.400 piksel).

Sementara itu refresh rate layar yang paling populer adalah 60 Hz, meskipun refresh rate 120 Hz juga sudah umum dipasang di banyak ponsel. Menurut laporan AnTuTu, 48 persen ponsel Android yang ada di pasaran masih menggunakan refresh rate 60 Hz.

Kendati demikian, ponsel dengan refresh rate 120 Hz ditaksir akan semakin populer menyaingi 60 Hz.

Prosesor didominasi Qualcomm

Beralih ke aspek prosesor, Qualcomm mendominasi pasar ponsel Android dengan pangsa pasar 60 persen, turun 0,7 persen dibanding kuartal sebelumnya. Posisi selanjutnya yaitu MediaTek dengan persentase 25,3 persen.

Berbeda dengan Qualcomm, persentase MediaTek justru menunjukkan peningkatan dibanding kuartal sebelumnya, sebesar 24 persen.

Menurut AnTuTu, kenaikan popularitas MediaTek didorong oleh Dimensity 8100 yang rilis sebelum produk baru Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 2.

Baca juga: Jenis-jenis RAM yang Digunakan pada Perangkat


Android 12 mendominasi

Nah, untuk sistem operasi (OS), versi Android yang paling banyak dipakai adalah Android 12 dengan persentase 59,6 persen. Namun seiring dengan ketersediaan Android 13 di banyak ponsel, persentase Android 12 menurun dibanding kuartal sebelumnya.

Android 13 sendiri persentasenya masih sama seperti kuartal III-2022, yaitu 12,6 persen, dihimpun KompasTekno dari Gizchina, Selasa (17/1/2023). Adapun Android yang lebih lawas seperti Android 10 dan Android 11 menunjukkan tren penurunan di setiap kuartal.

Perlu dicatat bahwa laporan ini didasarkan pada konfigurasi ponsel pengguna AnTuTu, sehingga tidak mewakili preferensi semua pengguna Android. Laporan ini, menurut AnTuTu menggambarkan bagaimana preferensi pengguna, yang pada dasarnya menentukan bagaimana perkembangan ponsel di waktu mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber GizChina


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com