Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Silicon Valley Bank Kolaps pada Keberlangsungan Startup Teknologi

Kompas.com - 14/03/2023, 18:30 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Setidaknya begitu nasib yang harus dialami oleh Flow Health, startup teknologi data kesehatan. Flow Health dilaporkan sampai tak bisa membayar gaji karyawan akibat sistem penggajiannya menggunakan layanan dari Rippling.

Flow Health sendiri tak memiliki hubungan langsung dengan SVB. Namun, dikutip dari The Washington Post, Rippling merupakan perusahaan rintisan dengan layanan jasa penggajian. Untuk menjalankan layanan itu, Rippling bermitra dengan SVB.

Lantaran SVB kolaps, penggajian dari Rippling ke karyawan Flow Health pun akhirnya tersendat. Dampak Silicon Valley Bank kolaps membuat cukup banyak CEO startup dilanda kebingungan untuk membayar karyawan dan menjalankan bisnis mereka.

CEO Rippling Parker Conrad pun mengalami kebingungan dan meminta maaf atas keterlambatan proses penggajian yang terjadi. Perusahaannya harus mengalihkan bank untuk memproses penggajian ke JPMorgan Chase lantaran SVB kolaps.

Dengan deposito yang diasuransikan hanya 250.000 dollar AS, artinya nasabah kesulitan buat melakukan penarikan aset tersimpan miliknya dari SVB. Padahal, nasabah SVB kebanyakan memiliki nominal deposito lebih dari total deposito yang diasuransikan.

Misalnya, produsen perangkat streaming, Roku yang menaruh dana di SVB dengan jumlah sekitar 487 juta dollar AS (7,4 triliun). Kemudian, terdapat pula pengembang game Roblox, yang menaruh dana berjumlah 150 juta dollar AS (Rp 2,3 triliun).

Lantaran Silicon Valley Bank bankrut, dana-dana dari perusahaan tersebut pun mengendap dan tak bisa diketahui secara pasti kapan bisa ditarik sepenuhnya. Untuk perusahaan yang baru berkembang, dana tersebut sangatlah penting.

Menurut Garry Tan, CEO Y Combinator, salah satu perusahaan penting inkubator startup di Silicon Valley, masalah kebangkrutan SVB bila tak ditangani dengan cepat dapat mematikan startup, serta bakal membuat kemunduran yang hebat bagi inovasi dan startup.

Goncangan terhadap keberlangsungan startup akibat Silicon Valley Banks bankrut mulai dikhawatirkan oleh beberapa perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi untuk mengatasi masalah iklim.

Dikutip dari The New York Times, SVB bekerja dengan lebih dari 1.550 startup teknologi iklim yang mengembangkan berbagai perangkat seperti panel surya. SVB telah mengeluarkan miliaran dollar pinjaman untuk mereka.

Kiran Bathraju, CEO Arcadia, perusahaan pengelola panel surya berbasis komunitas yang juga merupakan mitra SVB, mengatakan apabila masalah yang harus dihadapi startup teknologi iklim bukan hanya terletak pada deposito yang tidak bisa dicairkan.

Baca juga: Silicon Valley Bank Kolaps, Bos-bos Startup Teknologi Ketar-ketir

Bathraju mengatakan kekhawatiran terbesar atas kondisi SVB kolaps ini adalah operasi dari para pengembang panel surya yang sebelumnya mengandalkan Silicon Valley Bank, bakal terhambat lantaran harus mencari kanal pendanaan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com