KOMPAS.com - Semakin maraknya penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari memberikan kemudahan pada pengguna dalam melakukan kegiatan. Salah satunya adalah program language model terlatih yaitu ChatGPT.
Melalui ChatGPT pengguna bisa menginstruksikan beragam perintah dan mendapatkan respons seperti sedang berbicara dengan manusia. Selain itu masih banyak berbagai unsur kecerdasan buatan yang terus membantu beragam sektor kehidupan.
Meskipun memiliki dampak positif yang bisa mempercepat dan memberikan efisiensi dalam pekerjaan, AI bisa jadi menjadi ancaman sebagian pekerja. Beberapa keterampilan dan pekerjaan pun mulai tergantikan oleh AI.
Kendati demikian, dilansir dari Analytics Insight terdapat beberapa skill/keterampilan yang tidak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan/robot. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya.
Baca juga: 10 Contoh Artificial Intelligence dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun robot dan mesin sangat bagus dalam mengevaluasi data, namun mereka masih kekurangan kapasitas berpikir kritis layaknya manusia. Beberapa pekerjaan yang sangat membutuhkan skill ini di antaranya, seperti bidang bisnis, hukum, dan kedokteran.
AI masih belum memiliki keterbatasan dalam menangani, menganalisis emosi orang lain. Mereka tidak memiliki empati, sentimen, layaknya manusia sehingga tidak dapat berkomunikasi secara emosional dengan pengguna. Salah satu pekerjaan yang masih berhubungan dengan kecerdasan emosional adalah psikolog atau psikiater.
Meskipun AI dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan efektif, namun mesin tidak dapat memprioritaskan aktivitas atau mengatur waktu layaknya manusia. Beberapa bidang dengan keterkaitan skill ini biasanya dapat ditemui pada manajemen proyek, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Orang-orang dengan keterampilan interpersonal yang baik, seperti konselor, pekerjaan sosial dan orang-orang yang bekerja di bidang sumber daya manusia masih sulit tergantikan oleh AI. Kecerdasan buatan masih tidak dapat memiliki rasa empati, mendengarkan secara aktif, hingga penyelesaian masalah layaknya manusia.
Mesin dan robot mampu menganalisis data dan membuat rekomendasi, namun masih belum memiliki kapasitas seperti manusia dalam melakukan interpretasi hingga membuat kesimpulan. Bidang-bidang seperti sains, teknik, dan keuangan masih membutuhkan kemampuan analisis yang baik dan tepat.
Baca juga: Mengenal Artificial Intelligence (AI) dan Contohnya
Kemampuan lain yang tidak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan adalah kewirausahaan. AI memang mampu dalam menganalisis data dengan baik, namun mereka tidak bisa memiliki semangat dan dorongan yang diperlukan untuk membangun bisnis yang sukses.
Meskipun AI mampu memproses data dan menghasilkan jawaban, namun mereka masih tidak kreatif menghasilkan ide yang baru, seperti manusia. Keterampilan ini biasanya dominan pada bidang seni, desain, dan penulisan kreatif.
Kecerdasan buatan mampu dalam mengevaluasi data dan mengembangkan solusi berdasarkan data tersebut, namun AI masih memiliki kekurangan dalam kapasitas memecahkan masalah secara kreatif seperti manusia. Beberapa bidang pekerjaan, seperti teknik, fisika, dan arsitektur harus memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah yang kompleks.
Skill lain yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan adalah negoisasi. Mesin masih belum memiliki kemampuan tawar-menawar hingga mencapai kesepakatan dengan orang lain layaknya manusia. Adapun bidang hukum, bisnis, dan politik ynag masih membutuhkan keterampilan negoisasi yang kuat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.