Contohnya, tombol analog di controller menyimulasikan tombol WASD di keyboard, yang digunakan untuk berjalan dan berlari.
Masalahnya, setiap game FPS belum tentu memiliki skema kontrol yang sama.
Counter-Strike 2 memiliki mekanisme membeli senjata dengan menekan tombol "B" di keyboard, tetapi belum tentu game lain mempunyai mekanisme yang sama, sehingga tombol B mungkin tidak memiliki kegunaan.
Nah untuk menanggulangi hal itu, Lenovo menghadirkan profil kontrol yang bisa diakses dengan membuka aplikasi bawaan Legion Space, kemudian memilih "Settings". Berikutnya, pilih "Controller".
Dalam menu ini, terdapat opsi "Button Mapping Profile" dan "Mouse DPI settings" yang hanya muncul ketika controller berada dalam FPS Mode.
Button Mapping Profile digunakan untuk mengatur profil kontrol pengguna. Ada empat profil yang ditawarkan, yakni "FPS Default", "FPS-1", "FPS-2", dan "FPS-3". Masing-masing bisa dikustomisasi sesuai keinginan pengguna.
Sebagai contoh, tombol ABXY pada bagian kanan controller bisa diatur agar tidak memiliki kegunaan. Alternatifnya, pengguna dapat mengganti kegunaannya misalnya untuk melompat, berjongkok, membuka papan skor (scoreboard) dalam game, dan lain seterusnya.
Untuk mengubahnya, pengguna tinggal memilih tombol yang ingin diganti dengan menggunakan controller kanan, touchpad, atau touchscreen. Lalu, pilih perintah keyboard yang ingin disimulasikan oleh tombol yang dipilih.
Baca juga: Hands-on Legion Go, Konsol Game Genggam Pertama Lenovo
Pengguna bisa mengakses semua profil yang sudah dibuat dengan mengunjungi kembali menu Button Mapping Profile, misalnya ketika ingin berpindah dari game Counter-Strike 2 ke Valorant.
Selain Button Mapping Profile, terdapat pengaturan Mouse DPI settings. Pengaturan ini sejatinya digunakan untuk mengatur sensitivitas mouse. Opsi sensitivitas yang ditawarkan dibagi menjadi 500, 800, 1.200, dan 1.800.
KompasTekno mencoba bermain game shooter Counter-Strike 2 (CS2) dengan FPS Mode di konsol game Windows Lenovo Legion Go. Impresi kami, kontrol FPS Mode terasa canggung, sehingga kami membutuhkan banyak waktu untuk membiasakan diri dengan controller itu.
Meski bobotnya ringan dan ukurannya pas di tangan, cara pegang controller seperti gagang pistol terasa aneh, karena biasanya kami memegang mouse yang cenderung pipih dan panjang, bukan tinggi layaknya controller Legion Go pada FPS Mode.