Kabel murah hanya memiliki sedikit pin konektor, itu pun tak semuanya tersambung ke jalur yang sesuai di kabel. Spesifikasinya yang menyatakan kecepatan transfer "10 Gbps" juga tidak bisa dicapai, melainkan hanya mentok di kisaran 480 Mbps.
Sebaliknya, dua kabel lain yang berharga lebih mahal memiliki kualitas konstruksi lebih tinggi dan kemampuannya sesuai dengan klaim sang pembuat.
Baca juga: Apakah Tipe USB yang Paling Banyak Dipakai di Indonesia Saat Ini?
Kabel termahal yang dipindai Lumafield, yakni kabel Thunderbolt 4 (USB-C) Pro buatan Apple dengan banderol mencapai 129 dollar AS atau Rp 2 juta, memiliki kualitas komponen dan konstruksi terbaik.
Di balik cangkang luarnya yang berbahan plastik terdapat pelindung berbahan logam. Di dalam ujung konektor bahkan terdapat papan PCB 10-layer berukuran mini. Ke-24 konektornya terhubung ke PCB ini secara independen.
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa produk-produk kabel USB memiliki kualitas dan kemampuan yang beragam walaupun tipe konektornya identik, misalnya sama-sama USB A ke C atau USB C ke C.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kabel dengan kemampuan peyaluran daya tinggi memiliki kecepatan transfer data yang kencang pula. Banyak kabel yang sanggup menyalurkan daya tinggi, tapi kecepatan transfer datanya hanya setara USB 2.0.
Kabel dengan transfer data kencang sekaligus daya tinggi biasanya berharga paling mahal dan bentuk fisiknya lebih tebal sehingga agak kaku. Selain itu, panjang kabel juga mempengaruhi harga. Semakin panjang, maka semakin mahal harganya untuk tipe yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.