Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pemblokiran 15 Game Online, Tepat atau Salah Sasaran?

Kompas.com - 04/05/2016, 09:54 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Rekomendasi pemblokiran 15 judul game online oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengundang perdebatan. Sebagian pihak menyambut baik rekomendasi tersebut. Tidak sedikit pula yang menentang habis-habisan wacana pemblokiran itu.

Ke-15 game yang dimaksud adalah World of Warcraft, Grand Theft Auto, Call of Duty, Point Blank, Cross Fire, War Rock, Counter-Strike, Mortal Kombat, Future Cop, Carmageddon, ShellShock, Rising Force, Atlantica, Confict Vienam, dan Bully.

Reaksi penolakan itu pun cukup keras. Sampai-sampai, sekelompok hacker sampai nekat mengubah tampilan laman (deface) situs milik KPAI. Disinyalir, tindakan di dunia maya tersebut merupakan bentuk protes atas rekomendasi tersebut.

Baca: Hacker Hitamkan Situs KPAI, Protes Pemblokiran 15 Game Online?

Atas perdebatan itu, menarik untuk diketahui, sebenarnya apakah pemblokiran merupakan keputusan yang tepat?

Tentu saja hal itu masih belum diketahui. Pasalnya, KPAI baru memberikan rekomendasi. Pihak pemerintah sendiri belum menjalankan pemblokiran tersebut.

Jika boleh berandai-andai, pemblokiran game online sepertinya tidak akan terlalu efektif. Apalagi untuk tujuan menghindarkan anak-anak dari konten berbau kekerasan.

Anak di bawah umur masih saja bisa terpapar dengan konten tersebut dari mana saja. Melalui tayangan di televisi, contohnya.

Di luar ke-15 judul game itu juga masih ada ratusan hingga ribuan judul game yang mengandung kekerasan.

Meskipun begitu, pemblokiran setidaknya masih bisa meminimalisir konsumsi konten kekerasan melalui sebuah media bernama game. Media yang satu ini sendiri memang memiliki image yang begitu melekat di kalangan anak-anak. Bisa dikatakan, sebagian besar kalangan anak pasti gemar bermain game.

Orangtua harus mengawasi

Lantas, cara apa yang paling efektif ditempuh? Orangtua, merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Ya, orangtua harus berperan aktif untuk memantau atau mengawasi permainan dari si anak.

Jangan melarang anak untuk bermain game. Pasalnya, ada banyak segi positif yang bisa diraih melalui game, seperti meningkatnya koordinasi mata dan tangan, meningkatkan kemampuan belajar, hingga mengurangi rasa stres.

Di beberapa waktu, anak-anak tentunya masih bisa saja lepas dari pengawasan orangtua. Bisa saja, si anak memilih bermain di warung internet (warnet).

Menyikapi hal tersebut, ada baiknya orangtua banyak memberikan pengertian untuk tidak bermain sembarang game. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua merupakan salah satu kunci terbaik untuk masalah ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Gadget
Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer 'Orcs Must Die! 3'

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer "Orcs Must Die! 3"

Game
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Gadget
'Honkai Star Rail' Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

"Honkai Star Rail" Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Game
Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Software
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

Software
Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Gadget
Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Software
Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Hardware
Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Software
Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Software
Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Hardware
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com