Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk, Roket, dan Ketakutan Masyarakat Papua

Kompas.com - 11/03/2021, 20:35 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Papua geram kepada perusahaan SpaceX. Kemarahan itu muncul setelah pada bulan Desember lalu, Presiden Joko Widodo menawarkan Pulau Biak, Papua kepada CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk.

Lokasi tersebut diajukan pemerintah sebagai tempat peluncuran roket SpaceX. Masyarakat Papua menolak usulan pemerintah itu, karena dianggap berdampak buruk dan bisa menghancurkan ekosistem di Pulau Biak.

Selain itu, ada ketakutan warga setempat bakal meninggalkan kampung halamannya. Kepala Suku Pulau Biak, Manfun Sroyer mengaku khawatir jika orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

Baca juga: Ibunda Bercerita Saat Elon Musk Harus Mengulang Tes karena Skornya Ketinggian

“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," kata Manfun Sroyer, dihimpun dari The Gurdian.

Kekhawatiran Manfun bukan kali ini saja. Sebelumnya, pada tahun 2002, Badan Antariksa Rusia Roscosmos, juga berkeinginan mengembangkan situs peluncuran roket di Pulau Biak pada tahun 2024.

"Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi. Sekarang mereka membawanya kembali, pelecehan serta intimidasi ini masih berlangsung," ungkap Manfun.

Penolakan warga didukung oleh Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) yang menolak adanya pembangunan "Pulau Antariksa" di sana.

Baca juga: Elon Musk Tidur Tak Kurang dari 6 Jam Sehari, Ini Alasannya

Menurut jatam, penambangan yang diperluas di Pulau Biak akan meningkatkan deforestasi, mencemari situs warisan dunia laut UNESCO yang diusulkan, dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat.

Aktivitas penambangan di Papua, terutama di tambang Grasberg, adalah tambang emas terbesar di dunia. Bahkan, tambang Grasberg menjadi tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.

Peningkatan produksi di Papua ditakutkan akan semakin memperburuk kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.

Sementara itu, perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan) telah berkonsultasi secara ekstensif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengenai rencana pembangunan landasan antariksa di Pulau Biak.

Menurut pemerintah, kehadiran "Pulau Antariksa" di Biak akan meningkatkan perekonomian, terutama ekonomi lokal warga sekitar.

Baca juga: Profil Elon Musk, Sarjana Ekonomi Pendiri Tesla dan SpaceX

"Pemprov Papua menilai pembangunan pelabuhan antariksa di Biak akan menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai hub dan membawa dampak ekonomi yang positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat. DPR RI juga melihat pembangunan Pulau Biak sebagai 'Pulau Luar Angkasa' akan membawa multiplier effect bagi masyarakat sekitar," kata dia.

Lapan akan terus berkonsultasi secara intensif dengan masyarakat lokal seiring dengan pengembangan rencana pelabuhan antariksa.

Bulan Desember 2020 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah sedang menjajaki potensi kerja sama dengan Elon Musk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com